Tepi Barat, MINA – Hamas menegaskan, pernyataan Israel yang akan memulai aneksasi wilayah Tepi Barat pada awal Juli depan, merupakan upaya memanfaatkan kesibukan dunia dengan wabah corona, sehingga mengharuskan pihak Palestina untuk bersatu berjuang menghadapi dan menghentikan upaya Israel menyita wilayah Palestina yang tersisa.
Tokoh Hamas, Rafat Nashef menyatakan, menyatukan sikap Palestina secara konfrehensif merupakan pilihan terbaik untuk menggagalkan rencana musuh dan sekutu di belakangnya, demikian laporan InfoPalestina, Sabtu (27/6).
Rafat menyerukan kepada pimpinan otoritas untuk memperhatian seruan perlawanan, guna menghadapi semua rencana penjajah, dan membangun strategi nasional yang menyatukan Tepi Barat dan Gaza, sehingga menjadi benteng bagi agresi Israel terhadap wilayah dan bangsa Palestina.
Menurutnya, sikap perlawanan yang dinyatakan jubir Brigade Al-Qassam, di tengah ancaman yang tengah menyasar persoalan Palestina, merupakan inti perjuangan bangsa yang gigih melawan sepanjang puluhan tahun, dan mematahkan aksi Israel yang terus berupaya menerapkan kendalinya atas Palestina.
Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara
Rafat menyerukan kepada segenap elemen Palestina di manapun berada, untuk mendeklarasikan awal Juli sikap bersama bersatu dan berangkat menuju Lembah Yordan Palestina, untuk melindungi wilayah tersebut.
“Bangsa Palestina yang pernah sukses meluncurkan Intifadah Al-Quds dan gerbang Babur Rahmah, juga pasti mampu menggagalkan rencana aneksasi Lembah Yordan, dengan dukungan penuh elemen Palestina, yang terus berjuang mempertahankan wilayah dan bumi Palestina,” pungkasnya.(R/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahnya Sendiri