Gaza, MINA – Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada Ahad (21/10) membantah laporan mengenai ketegangan hubungan antara mereka dan Qatar.
Media lokal sebelumnya mengutip Yahya al-Sinwar, pemimpin Hamas di Gaza, mengatakan dalam sebuah pertemuan pekan lalu bahwa hubungan Hamas dengan Qatar sangat tegang.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan klaim bahwa hubungan antara kelompok tersebut dan Doha menengang adalah ‘tidak benar’, Anadolu melaporkan seperti dikutip MINA, Senin (23/10).
Pernyataan tersebut mengatakan Al-Sinwar “tidak menyebutkan Qatar menentang rekonsiliasi Palestina atau merasa tidak puas dengan korespondensi antara Hamas dan Mesir.”
Baca Juga: Perlawanan di Jabalia: 3 Tentara Israel Tewas, 18 Terluka
Sebaliknya kelompok yang memerintah Jalur Gaza itu terus memuji Qatar karena konsisten mendukung rakyat Palestina.
Hamas telah mempertahankan hubungan kuat dengan Qatar, yang menjadi rumah bagi sejumlah pemimpin senior mereka, termasuk mantan kepala urusan politik Khaled Meshaal.
Qatar telah berada di bawah blokade oleh Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Bahrain, yang memutuskan hubungan diplomatik mereka dengan Doha pada Juni, menuduhnya mendukung terorisme.
Qatar membantah tuduhan tersebut dan menyebut aksi blokade iu melanggar hukum internasional. Amerika Serikat sedang mengadakan diplomasi intensif memulihkan hubungan antara seutuk-sekutunya itu. (T/R11/P1)
Baca Juga: Pengamat Politik: Keadaan Memungkinkan Gencatan Senjata di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Ucapkan Selamat untuk Rakyat Suriah