Palestina, 9 Shafar 1436/2 Desember 2014 (MINA) – Faksi Palestina Hamas membantah pernyataan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas yang menyatakan Hamas melakukan pembicaraan rahasia dengan Israel, Ahad (30/11).
“Tuduhan Presiden Abbas itu fitnah dan tidak berdasar,” kata juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri, dalam sebuah pernyataan, seperti dilaporkan Alray yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.
“Presiden perlu menunjukkan rasa hormat untuk posisi kami dan menahan diri dari menyebarkan kebohongan,” tambahnya.
Dalam sebuah wawancara dengan TV Mesir, Sabtu, Abbas mengatakan bahwa ia memiliki bukti bahwa perundingan dan perjanjian rahasia sedang dilakukan antara Hamas dan Israel.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Dia menambahkan bahwa Israel telah mengusulkan “berbahaya” rencana negara Palestina dengan perbatasan sementara kembali pada tahun 2003, sesuatu yang telah disetujui oleh Hamas.
Hamas dan faksi saingannya Fatah – yang dipimpin oleh Abbas – menandatangani kesepakatan rekonsiliasi pada bulan April lalu, yang bertujuan untuk mengakhiri tujuh tahun perpecahan kedua faksi. Perpecahan itu telah menyebabkan persaingan keduanya untuk memerintah di Gaza dan Ramallah. Hamas berhasil mengusir Pasukan -Fatah dari Jalur Gaza pada tahun 2007 dan mengambil alih seluruh Jalur Gaza tersebut.
Kesepakatan rekonsiliasi itu membuka jalan untuk pembentukan pemerintah persatuan nasional pada bulan Juni lalu. (T/P010/P2)
Mi’raj Isamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam