Gaza, MINA – Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas membantah pernyataan Juru Bicara Garda Revolusi Iran, Brigjen Ramadan Sharif, terkait “motif Operasi Banjir Al-Aqsa” yang dilancarkan perlawanan Palestina pada 7 Oktober, sebagai motif “balas dendam.”
Sebelumnya, Kantor Berita Mehr Iran melaporkan, Juru bicara Garda Revolusi Iran mengatakan dalam konferensi persnya bahwa “Motif Operasi Badai Al-Aqsa adalah salah satu operasi balas dendam atas pembunuhan mantan komandan Pasukan Quds, Qassem Soleimani. Balas dendam ini akan terus berlanjut.
Menanggapi itu, Hamas dalam pernyataannya pada Rabu (27/12) menyangkal validitas yang dinyatakan oleh juru bicara Garda Revolusi Iran mengenai operasi Badai Al-Aqsa dan motifnya.
“Kami telah berulang kali menekankan motif dan alasan Operasi Badai Al-Aqsa yang paling utama adalah bahaya yang mengancam Masjid Al-Aqsa,” tegas Hamas, Quds Press melaporkan.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
“Semua aksi perlawanan Palestina terjadi sebagai respons terhadap kehadiran pendudukan dan agresi yang terus berlanjut terhadap rakyat (Palestina) dan kesucian (Masjid Al-Aqsa) kami,” tambah Hamas.(T/R5/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia