Doha, MINA – Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, membantah laporan yang mengklaim pihaknya berencana merelokasi biro politiknya dari Doha, Qatar ke Baghdad, Irak.
“Tidak benar apa yang diberitakan Sky News Arabia yang mengutip surat kabar The National, mengenai tuduhan bahwa Hamas berencana meninggalkan Qatar dan menuju Irak,” kata Izzat Al-Rishq, anggota biro politik Hamas, di akun Telegramnya, dikutip Selasa (25/6).
Pada Senin (24/6), The National , yang berbasis di UEA, pertama kali melaporkan bahwa pemerintah Irak menyetujui pembukaan biro Hamas di Bagdad pada bulan Mei 2024, dan Iran ditugaskan untuk melindungi para pemimpin dan kantor Hamas.
Laporan tersebut menyatakan, langkah tersebut agar mengurangi tekanan dari Qatar dan AS untuk menunjukkan fleksibilitas dalam negosiasi dengan Israel mengenai kesepakatan Gaza.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Negosiasi tidak langsung yang dimediasi oleh Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat itu, telah berlangsung selama berbulan-bulan tanpa adanya terobosan menuju perjanjian gencatan senjata, mengutip Middle East Monitor.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza