Tepi Barat, MINA – Wakil Kepala Biro Politik Hamas, Saleh Al-Arouri membantah tuduhan bahwa Hamas mengadakan pembicaraan rahasia atau negosiasi dengan Israel, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Hal itu dikatakan Arouri kepada pendukung Hamas di Universitas Birzeit di Tepi Barat, Kamis (11/4), saat pemilihan dewan siswa tahunan, demikian dikutip dari MEMO.
Arouri menegaskan bahwa negosiasi rahasia bukan bagian dari etika gerakan Hamas yang tidak akan menerima solusi apa pun yang mengakui “kependudukan Israel.”
“Hamas adalah tembok nyata di depan ‘kesepakatan abad ini’, dan kita itu tidak akan melewati dengan cara apa pun,” tambahnya merujuk pada rencana kesepakatan damai yang diluncurkan Presiden AS Donald Trump, disebut “Kesepakatan Abad Ini.”
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
Al-Arouri menjelaskan, gencatan senjata di Jalur Gaza bukan perjanjian damai, tetapi bertujuan untuk mengembalikan sebagian hak rakyat Palestina untuk menjalani kehidupan yang layak.
Ia memperingatkan, Yerusalem berada di bawah ancaman konspirasi Zionis global yang ditujukan untuk Yahudisasi. Dan Yerusalem membutuhkan sikap tegas umat Islam dan Kristen nasional untuk mempertahankannya di hadapan konspirasi.
“Masalah paling serius bagi rakyat kita sekarang adalah ‘Kesepakatan abad ini’ yang coba diwujudkan Pemerintah AS dengan dukungan beberapa negara Arab,” kata Al-Arouri.
Ia menambahkan bahwa masalah tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel adalah prioritas utama bagi Hamas dalam pembicaraannya dengan delegasi Mesir. (T/R10/RI-1)
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
Mi’raj News Agency (MINA)