Jalur Gaza, 28 Muharram 1435/2 Desember 2013 (MINA) – Gerakan Perlawanan Harakah Muqawwamah Al-Islamiyyah (Hamas) membatalkan perayaan ulang tahunnya di Jalur Gaza, sebagai bentuk solidaritas terhadap warganya.
Pejabat Hamas mengatakan, tidak pantas melaksanakan perayaan pada saat masyarakat mengalami derita ekonomi akibat blokade, Al Jazeera melaporkan, yang diberitakan Mi’raj News Agency (MINA).
“Pembatalkan merupakan bentuk solidaritas atas kesulitan yang melanda warga di Gaza,” kata pejabat Hamas, Ashraf Abu Zayed.
Sekitar 1,7 juta penduduk Gaza kini mengalami berbagai bentuk penderitaan akibat blokade, terlebih lagi tidak menentunya perbatasan Rafah sejak kudeta militer terhadap Presiden Mesir Muhammad Mursi .
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Hamas didirikan tahun 1987 merupakan bagian dari Ikhwanul Muslimin (IM) di Palestina. demikian pula Mursi dikenal sebagai aktivis IM.
Selama pemerintahan satu tahun di bawah Presiden Mursi, terjalin hubungan baik Mesir dengan Gaza.
Namun, sejak kudeta menjatuhkan Mursi Juli lalu, rezim baru menghancurkan sebagian besar terowongan yang merupakan jalur urat nadi sekitar 30 persen barang dan makanan penduduk Gaza.
Sementara itu, Israel semakin memblokade Gaza melalui pemadaman listrik dan pengurangan bahan bakar minyak, yang menyebabkan melemahnya industri di Gaza.
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel
Bulan lalu, akibat kurangnya daya listrik, menyebabkan tumpahan limbah berbau busuk di jalan-jalan kota.
Dalam catatan badan dunia PBB, sejak terowongan ditutup, pengangguran di Gaza meningkat sekitar 30 persen dan hampir setengah dari warga Gaza gagal mendapatkan bantuan makanan. (T/P09/R1).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Beri Visa Medis untuk Anak-Anak Gaza