Ramalah, 7 Rabi’ul Awwal 1435/9 Januari 2014 (MINA) – Pemerintahan Hamas di Gaza membebaskan tujuh anggota Fatah, sebagai salah satu kebijakan untuk mendorong rekonsiliasi antara kedua belah pihak dalam rangka mewujudkan persatuan nasional Palestina.
“Pembebasan ini bertujuan untuk memperkuat rekonsiliasi nasional,” kata Islam Shahwan, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Hamas seperti yang dilansir oleh Palestina News Network (PNN) dan dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
Tahanan yang dibebaskan Rabu kemarin itu disambut oleh kerabat di luar penjara, di mana tahanan tersebut menjalani hukuman hingga dua tahun.
“Gerakan Hamas di Tepi Barat menunggu keputusan positif yang akan memungkinkan untuk melanjutkan usaha mewujudkan persatuan nasional,” Khaled al-Haj, seorang pejabat Hamas di wilayah itu, mengatakan.
Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara
Salah satu tahanan yang dibebaskan berharap rekonsiliasi dapat dicapai segera. “Musuh kita satu yaitu Israel dan kita harus mencurahkan perhatian kita untuk Palestina,” katanya.
Pada saat yang sama, seorang pejabat senior Fatah mengatakan pada Kantor Berita China, Xin Hua, , ia akan mengunjungi Jalur Gaza setelah Hamas siap membentuk pemerintah persatuan dengan Fatah. Pejabat senior itu, Azzam el-Ahmad, Ketua Tim Fatah untuk Pembicaraan Rekonsiliasi dengan Hamas, mengatakan, kunjungannya ke Gaza itu sudah direncanakan.
Kedua pemimpin Hamas dan Fatah, Ismail Haneya dan Abbas, sudah sepakat untuk membuat rekonsiliasi menjadi kenyataan. (T/P08/IR)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahnya Sendiri
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang