
Hamas
: PBB Selidiki Dibalik William Schabas Mundur Dari Jabatan (Foto : MEMO)" width="300" height="210" /> William Schabas (Foto : MEMO)Gaza, 14 Rabi’ul Akhir 1436/4 Februari 2015 (MINA) – Faksi perlawanan Palestina Hamas, menduga Israel sebagai penyebab atas pengunduran diri Kepala Komisi bentukan Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC) untuk menyelidiki kejahatan Israel pada agresi terakhir ke Jalur Gaza yang diblokade.
Dalam pernyataannya, Juru bicara Hamas Fawzi Barhoum mengatakan, Pengunduran diri William Schabas dari jabatannya adalah “hasil tak terelakkan dari tekanan Israel yang terus dilakukan terhadap komisi tersebut”.
“Tekanan Israel bertujuan untuk mencegah tindakan hukum yang akan mengungkapkan kebenaran tentang kejahatan Israel selama serangan agresi di Gaza”, tambah Barhoum, sebagaimana Middle East Monitor (MEMO) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.
Barhoum mendesak PBB untuk terus maju dalam penyelidikan dan tidak tunduk pada “tekanan atau pemerasan terhadap komite investigasi”.
Baca Juga: Hamas Hentikan Pembicaraan Gencatan Senjata Sampai Tahanan Palestina Dibebaskan
Pada Senin, Schabas, seorang profesor Kanada hukum internasional, dikabarkan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua komite penyelidikan.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu Selasa menyambut pengunduran diri Schabas ‘dan mengatakan penyelidikan harus ditangguhkan.
Israel menyatakan tidak akan bekerjasama dengan komite UNHRC yang dibentuk untuk menyelidiki pelanggaran yang dilakukan selama agresi musim panas lalu, mengatakan dewan PBB tidak akan “obyektif”.
Serangan itu menyebabkan lebih dari 2.160 warga Palestina tewas dan beberapa luka-luka 11.000 kebanyakan dari mereka warga sipil sementara ribuan bangunan perumahan di Jalur Gaza hancur.
Baca Juga: Gaza Krisis Kesehatan dan Lingkungan, 170.000 Ton Sampah Menumpuk
Serangan yang dilancarkan dengan tujuan untuk mengakhiri serangan roket dari Gaza, berakhir dengan pengumuman Agustus lalu dari gencatan senjata terbuka antara Israel dan faksi-faksi perlawanan Palestina. (T/P002/R11).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Amnesty International: 13.000 Lebih Anak Palestina Tewas dalam Genosida Israel