Gaza, MINA – Brigade Izzudin Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, menyita perangkat yang menjadi “rahasia besar” selama operasi keamanan Israel yang gagal dijalankan di Jalur Gaza pada November lalu.
“Kami menyita peralatan dan perangkat teknis yang mengandung rahasia besar. Musuh [Israel] berpikir bahwa membuat alat dan peralatan tidak dapat digunakan dan peralatan menjadi menguap,” kata Juru bicara Brigade Al-Qassam Abu Ubayda pada konferensi pers di Gaza, Ahad (13/1).
Ubayda mengatakan, Israel harus khawatir. Ia menambahkan, “Tambang informasi yang kami sita ini akan memberi kami supremasi strategis dalam perang pikiran yang kami lakukan melawan Israel,” demikian Middle East Monitor (MEMO) melaporkannya.
Pada 11 November 2018, Brigade Al-Qassam mengumumkan bahwa mereka telah menemukan sekelompok pasukan Israel menyusup ke Khan Younis, sebelah timur Jalur Gaza. Tujuh warga Palestina dan seorang tentara Israel tewas dalam infiltrasi penyamaran Israel tersebut. Insiden itu diikuti oleh eskalasi militer Israel terhadap Gaza.
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
Ubayda mengatakan, tujuan operasi Israel adalah memasang bug untuk mendengarkan jaringan perlawanan Palestina. Dia menambahkan upaya Israel gagal meski negara itu menggunakan semua peluangnya.
Dia juga meminta orang-orang yang memata-matai atas nama Israel untuk bersumpah.
Kementerian Dalam Negeri Palestina yang bermarkas di Gaza mengumumkan pada hari Selasa pekan lalu penangkapan sekitar 45 warga Palestina yang dituduh bekerja sama dengan operasi Israel untuk menyusup ke Khan Younis. (T/R01/RI-1)
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Mi’raj News Agency (MINA)