Gaza, MINA – Sayap bersenjata kelompok Palestina Hamas berjanji akan membalas serangan udara Israel di jalur Gaza baru-baru ini, yang diakibatkan oleh ketegangan setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Al-Quds (Yerusalem) sebagai ibu kota Israel.
“Israel akan membayar harga mahal karena telah melanggar kesepakatan dengan gerakan resistensi di Gaza,” kata Brigade Izzuddin Al-Qassam dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Ahad (10/12).
Dua warga Palestina tewas pada Sabtu (9/12), ketika pesawat perang Israel memberondong jalur Gaza dengan tembakan. Demikian Anadolu Agency melaporkan dikutip Mi’raj News Agency (MINA)
“Kami akan membuktikan kepada musuh bahwa mereka telah melakukan kesalahan besar dan salah memperhitungkan kekuatan gerakan resistensi di sini,” kata kelompok tersebut.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Pekan lalu Trump mengumumkan AS mengakui Al-Quds sebagai ibu kota Israel dan berkata bahwa Kedutaan Besar AS akan dipindahkan dari Tel Aviv ke Al-Quds.
Perubahan dramatis dalam kebijakan AS terhadap Al-Quds ini memicu demonstrasi di wilayah pendudukan Palestina dan beberapa negara Muslim lainnya.
Yerusalem tetap berada di pusat konflik Israel-Palestina, dengan Palestina berharap Al-Quds yang sekarang diduduki oleh Israel menjadi ibu kota negara Palestina masa depan. (T/R03/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina