Teheran, MINA – Delegasi senior dari Gerakan Perlawanan Islam Palestina Hamas pada hari Selasa (23/7) mengadakan pembicaraan dengan penasihat pemimpin tertinggi Iran dan kepala Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, menurut laporan media lokal Iran.
Dalam pertemuan, Saleh al-Arouri, wakil pemimpin Hamas dan Presiden Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran Ali Shamkhani menggambarkan rencana kompromi Timur Tengah AS Deal of the Century sebagai “rencana gagal,” kantor berita IRNA melaporkan.
Shamkhani juga merujuk ke beberapa negara Arab, yang tidak disebutkan namanya, mengatakan mereka telah mencoba untuk memecah gerakan perlawanan Palestina serta para pendukung utama Palestina.
“Tapi ternyata penguasa mereka melakukan kontak dengan musuh Zionis, dan menerima penasehat militer Israel karena membunuh Muslim,” tambahnya, seperti disebutkan MEMO.
Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara
Sementara itu, penasihat Iran untuk Pemimpin Tertinggi Urusan Internasional, Ali Akbar Velayati, mengatakan “Kesepakatan Abad Ini” belum terbentuk, dan mengharapkan kegagalannya.
“Delegasi itu menegaskan kembali bahwa Hamas akan terus menegakkan hak-hak Palestina dan bahwa gerakan itu menolak untuk membuat konsesi atas hak apa pun, terlepas dari tekanan yang diberikan pada gerakan perlawanan Palestina,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan.
“Kedua belah pihak menyoroti bahwa sikap AS dan Israel merupakan ancaman bagi perjuangan Palestina pada khususnya dan wilayah pada umumnya,” pernyataan Hamas.
“Dalam pertemuan itu, kedua pihak menyuarakan penolakan mereka terhadap intervensi AS di kawasan itu, terutama sanksi AS terhadap Iran,” tambah Hamas.
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahnya Sendiri
Ikatan antara Hamas dan Teheran sempat menurun, menyusul meletusnya konflik di Suriah pada 2011.
Teheran telah memilih untuk mendukung rezim Bashar al-Assad, dan Hamas memutuskan untuk mendukung pemberontakan terhadap Assad.
Namun pada tahun 2017, pejabat Hamas mengatakan hubungan dengan Iran kembali seperti sebelumnya. (T/RS2/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang