Rafah, 5 Syawwal 1438/29 Juni 2017 (MINA) – Gerakan Perlawanan Palestina Hamas, yang memerintah di Jalur Gaza, telah mulai membangun zona penyangga keamanan di perbatasan dengan Mesir, dengan mengatakan bahwa “keamanan nasional Mesir adalah keamanan nasional Palestina”.
Tawfiq Abu Niem, Wakil Menteri Dalam Negeri Gaza mengatakan hari Rabu (28/6/2017), tujuan zona penyangga adalah “untuk mengendalikan daerah perbatasan dan meningkatkan keamanan” di perbatasan dengan Mesir.
Langkah-langkah tersebut merupakan bagian dari kesepakatan yang dicapai dengan Mesir, kata Abu Niem tanpa menjelaskan lebih jauh, Aljazeera, yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
“Kami mengirim pesan ke Mesir bahwa kami berkomitmen untuk sepenuhnya memastikan keamanan perbatasan,” katanya.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Rencana tersebut mencakup meratakan area sepanjang 12 km dekat dengan perbatasan dengan Mesir, menempatkan menara pengintai dan kamera serta mengamankan keseluruhan wilayah,” ujarnya.
Dia mengatakan, zona militer tertutup sepanjang 12 kilometer dan lebar 100 m, bertujuan untuk mencegah penyelundupan obat-obatan terlarang dan penyusupan orang dari dan ke Mesir.
Awal bulan ini, sebuah delegasi Hamas, yang dipimpin Yahia Sinwar, melakukan perundingan di Kairo untuk mengamankan perbatasan kedua wilayah.
Hubungan memburuk antara Kairo dan Hamas terjadi setelah tentara Mesir menggulingkan Ikhwanul Muslimin tahun 2013.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mesir sejak itu menuduh Hamas terlibat dalam serangan di negara tersebut, sebuah tuduhan yang ditolak kelompok tersebut.
Dalam beberapa bulan terakhir, hubungan antara Gaza dan Kairo agak mencair.
Bulan lalu, Hamas mengumumkan sebuah piagam kebijakan baru yang menjauhkan diri dari Ikhwanul Muslimin yang sekarang dilarang, sebuah pergeseran yang dipandang bertujuan untuk memperbaiki hubungan dengan Mesir.
Pekan lalu, Mesir mulai mengirimkan satu juta liter bahan bakar ke Jalur Gaza, untuk membantu memasok krisis listrik yang telah membuat dua juta penduduk hanya memiliki beberapa jam listrik per hari.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Pengiriman tersebut dilakukan dua hari setelah Israel mulai mengurangi pasokan listriknya ke Jalur Gaza. (T/RS2/RS1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon