Gaza, 23 Muharram 1435/27 November 2013 (MINA) – Perdana Menteri Palestina di Jalur Gaza, Ismail Haniyyah mengumumkan, pemerintahan Hamas bekerjasama dengan Fatah mengembangkan pembangkit listrik di Jalur Gaza.
Kerjasama dilakukan untuk mengatasi adanya pemadaman listrik 6-12 jam sehari selama tujuh tahun terakhir, sejak blokade Israel di Jalur Gaza.
“Selama ini pemadaman listrik secara rutin yang dikendalikan Israel merugikan penduduk Jalur Gaza,” ujar Haniyyah.
Dalam pernyataan kepada pers, Senin (25/11), Ismail Haniyyah menyatakan, kerjasama bertujuan mengakhiri krisis listrik di sepanjang Jalur Gaza dan mengupayakan pasokan bahan bakar dari Tepi Barat yang untuk menjalankan pembangkit listrik.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Menurutnya, pembangkit listrik yang ada tidak berfungsi akibat terkena limbah banjir dari perusahaan instalasi pengolahan air.
Pembangkit listrik utama di Jalur Gaza sanggup memasok aliran listrik lebih dari 30% untuk 2,5 juta penduduk setempat.
Pejabat Fatah di Tepi Barat, Rami Hamdallah dalam perjalanan ke Qatar mengatakan, pihaknya sedang mencoba mendapatkan dukungan keuangan guna memasok pembangkit listrik ke Jalur Gaza.
Kerjasama antara Hamas dan Fatah ini jika berhasil, maka akan mengurangi ketergantungan lstrik pada Israel, yang selama ini memblokade Gaza dari udara, laut dan perbatasan darat. (T/P014/R1)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel
Mi’raj News Agency (MINA)