Gaza, MINA – Gerakan Perlawanan Islam Hamas dan penjajah Zionis Israel saat ini sedang mengkaji proposal gencatan senjata baru yang diajukan oleh mediator Palestina-Amerika, Dr. Bishara Bahbah.
Hal itu dikonfirmasi oleh seorang pemimpin senior Palestina, mengutip Al Mayadeen, Senin (26/5).
Proposal tersebut disusun dalam koordinasi dan mendapat persetujuan dari utusan Amerika Serikat, Steve Witkoff.
Rancangan inisiatif ini mencakup kerangka kerja gencatan senjata selama 60 hari, pembebasan 10 tawanan Zionis Israel dalam dua tahap, serta dimulainya pembicaraan langsung guna mengakhiri agresi militer di Jalur Gaza.
Baca Juga: Pawai Bendera Zionis, Israel Pasang Barikade di Pintu Utama Yerusalem
Menurut sumber Palestina, tahap pertama pembebasan tawanan akan dilakukan pada hari pertama masa gencatan senjata, disusul tahap kedua pada hari ketujuh. Selama periode tersebut, bantuan kemanusiaan dalam bentuk truk bantuan akan diizinkan masuk ke Gaza setiap hari.
Namun, Hamas dikabarkan mengajukan versi alternatif dari proposal tersebut. Mereka mengusulkan gencatan senjata selama 70 hari, dengan rincian pembebasan lima tawanan dalam kondisi hidup dan lima lainnya yang telah meninggal, juga dalam dua tahap.
Kedua proposal tersebut menekankan pentingnya pengurangan serangan dan fasilitasi bantuan kemanusiaan.
Selain itu, Hamas dan faksi-faksi perlawanan Palestina diharuskan menahan diri dari segala bentuk tindakan permusuhan terhadap pendudukan Zionis Israel selama masa gencatan senjata, termasuk menghentikan penggunaan, pengembangan, dan penyelundupan senjata.
Baca Juga: Spanyol Desak Uni Eropa Berlakukan Embargo Senjata terhadap Israel
Negosiasi selama masa gencatan senjata akan difokuskan pada dua isu utama: pertama, komitmen Hamas untuk tidak melakukan serangan lebih lanjut; kedua, pembentukan kerangka politik jangka panjang yang mencakup pembentukan pemerintahan teknokratis, rekonstruksi Gaza, serta peta jalan menyeluruh untuk menyelesaikan perjuangan Palestina.
Amerika Serikat disebutkan akan berperan sebagai penjamin pelaksanaan proposal ini, dengan syarat kedua pihak melanjutkan perundingan dengan itikad baik.
Sumber Palestina itu menambahkan bahwa pihak Zionis Israel secara prinsip telah menyetujui jumlah tawanan Palestina yang akan dibebaskan beserta jadwalnya.
Tim mediasi yang dipimpin oleh Dr. Bahbah dan Witkoff kini tengah menantikan tanggapan akhir dari pihak-pihak yang terlibat.
Baca Juga: WFP Peringatkan Warga Gaza Masih di Ambang Kelaparan
Respons resmi dari Washington diperkirakan akan keluar hari ini, dan menurut sumber tersebut, kemungkinan besar akan bersifat positif.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Partai Sosial Demokrat Jerman Dukung Pengakuan Negara Palestina