Tepi Barat, MINA – Gerakan Perlawanan Hamas dan Jihad Islam menyerukan pemberontakan dan konfrontasi melawan sekelompok pemukim ilegal Israel, setelah seorang pemuda syahid dalam serangan oleh sekitar 100 pemukim bersenjata di Desa Jit, timur Kegubernuran Qalqilya di Tepi Barat utara.
Dalam sebuah pernyataan, Kamis malam (15/8) seperti dikutip dari Palinfo, Hamas berduka atas syahidnya Rashid Mahmoud Sada, yang ditembak oleh pemukim di Desa Jit.
Gerakan tersebut menyerukan masyarakat di Tepi Barat untuk bangkit melawan kejahatan pendudukan Israel untuk menghadapi serangan teroris yang dilakukan oleh pemukim Yahudi.
Hamas menilai serangan pemukim kriminal di Desa Jeit merupakan bukti konklusif dari pendekatan dan rencana teroris pendudukan terhadap rakyat Palestina dan tanah mereka di Tepi Barat.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Gerakan itu juga menekankan bahwa kebijakan penggerebekan dan pembunuhan hanya akan meningkatkan kepatuhan masyarakat Palestina terhadap tanah dan kesuciannya.
Sementara, Jihad Islam mengatakan bahwa serangan yang dilakukan oleh sekitar 100 geng pemukim di Desa Jit, sebelah timur Kegubernuran Qalqilya, melakukan pembakaran rumah dan kendaraan warga adalah ‘deklarasi perang terhadap rakyat kami di Tepi Barat.’
Mereka menyerukan rakyat Palestina di setiap desa dan kota di Tepi Barat untuk terus menghadapi geng pemukim untuk melindungi tanah kami dan anak-anak kami.
Kementerian Kesehatan Palestina sebelumnya telah mengkonfirmasi kesyahidan seorang pemuda Palestina akibat tembakan pemukim di Desa Jit.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Sumber-sumber lokal mengatakan, sekitar 100 pemukim bersenjata berat menyusup ke desa tersebut dan membakar kendaraan, rumah, dan lahan pertanian di bawah perlindungan tentara pendudukan. Dengan demikian, jumlah syuhada yang diakibatkan oleh peluru pemukim di Tepi Barat sejak Oktober lalu meningkat menjadi 18 orang. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam