Doha, MINA – Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) dan gerakan Jihad Islam memperingatkan pelanggaran gencatan senjata yang beberapa kali dilakukan pendudukan Israel pada masa gencatan senjata.
Kedua delegasi bertemu di Doha, Qatar, membahas pelanggaran pendudukan, kelanjutan implementasi perjanjian gencatan senjata, dan agenda pertemuan terkini yang diadakan untuk melanjutkan negosiasi. Quds Press melaporkan, Kamis (13/3).
Delegasi hamas dipimpin Mohammed Darwish, menerima delegasi dari gerakan Jihad Islam, termasuk Sekretaris Jenderal, Ziad al-Nakhalah.
Kedua delegasi menekankan “pentingnya mematuhi ketentuan perjanjian gencatan senjata dan berbagai fasenya, dan memulai pelaksanaan fase kedua tanpa syarat.”
Baca Juga: Malam Ke-14 Ramadhan, 100.000 Jamaah Shalat Tarawih di Masjidil Aqsa
Mereka juga menekankan “komitmen perlawanan untuk melaksanakan dengan patuh apa yang ditandatangani dan kesiapan penuhnya untuk menyelesaikannya.”
Kedua pihak mengecam kejahatan pendudukan di Yerusalem dan Tepi Barat, penghancuran kamp-kamp pengungsi, dan larangan shalat di Masjid Ibrahimi.
Tentara pendudukan Israel terus melakukan segala macam pelanggaran, baik di lapangan, politik, kemanusiaan, maupun pelanggaran terkait bantuan terhadap perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza sejak ditandatangani pada 19 Januari. []
Baca Juga: Palestina Sambut Baik Laporan PBB Simpulkan Israel Lakukan Genosida di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)