Gaza, MINA – Gerakan perlawanan Hamas Palestina mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk mengadakan sidang darurat guna menghentikan pembantaian Israel terhadap warga Palestina yang tidak berdaya.
Dilansir dari Press TV, dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera Arabic, Sabtu (10/8), Wakil Ketua Hamas Khalil al-Hayya juga mengecam pengeboman Israel terhadap sebuah sekolah yang menampung warga Palestina yang mengungsi di Jalur Gaza.
Sebelumnya pada hari itu, Israel mengebom sekolah al-Tabi’in di lingkungan al-Daraj di sebelah timur Kota Gaza, menewaskan lebih dari seratus orang dan banyak lagi yang terluka.
Hayya melanjutkan dengan mengatakan bahwa kejahatan ini merupakan konfirmasi dari pendekatan rezim pendudukan untuk melanjutkan perang genosida terhadap warga Palestina, menekankan bahwa hal itu dilakukan dengan lampu hijau dari Amerika Serikat.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Ia juga mencatat bahwa rezim Israel tidak mampu menghadapi pejuang perlawanan. Dengan alasan ini, Israel melampiaskan amarahnya pada warga sipil yang tidak bersalah.
Pejabat Hamas selanjutnya meminta negara-negara Arab dan Islam, serta masyarakat internasional, “untuk memenuhi tanggung jawab mereka dan mengambil tindakan segera untuk menghentikan pembantaian terhadap warga Palestina ini.”
Ia juga menyatakan bahwa perlawanan tersebut melaksanakan tugasnya untuk membela rakyatnya dengan segala cara, dan menekankan bahwa negara-negara Arab dan Islam harus meminta pertanggungjawaban rezim pendudukan.
Israel mengebom sekolah al-Tabi’in saat warga sedang melaksanakan salat subuh. []
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Mi’raj News Agency (MINA)