Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hamas Desak Liga Arab Tuntut Israel di Pengadilan ICC

kurnia - Selasa, 3 April 2018 - 11:01 WIB

Selasa, 3 April 2018 - 11:01 WIB

71 Views ㅤ

Ismail Haniyah, pemimpin gerakan perlawanan Hamas di Gaza Palestina (Foto: The Gaza Post)

Ismail Haniyah, pemimpin gerakan perlawanan Hamas di Gaza Palestina (Foto: The Gaza Post)

Gaza, MINA – Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh menyerukan Liga Arab untuk menuntut Israel di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Haniyeh pada Senin (2/3), menghubungi Ahmed Abul-Gheit Sekretaris Jenderal Liga yang berbasis di Kairo, melalui telepon untuk membahas tindakan Israel terhadap warga Palestina.

Jumat lalu dalam aksi Longmarch setidaknya 18 warga Palestina syahid dan ratusan lainnya terluka oleh kejahatan pasukan Israel selama unjuk rasa menuntut kembalinya pengungsi di dekat perbatasan Jalur Gaza.

“Haniyeh menggarisbawahi perlunya “untuk pergi ke Majelis Umum PBB untuk membahas kejahatan Israel dan membentuk investigasi khusus”. demikian Anadolu Agency melaporkan dikutip MINA.

Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian

Dewan Keamanan PBB mengadakan sesi pada Sabtu (31/3) atas permintaan Kuwait untuk membahas situasi di perbatasan Gaza, tetapi DK gagal mengutuk kekerasan Israel terhadap demonstran Palestina.

Menurut pernyataan itu, Abul-Gheit mengecam “kejahatan Israel terhadap para aksi demonstrasi damai”.

Delegasi Liga Arab dijadwalkan bertemu pada Selasa (3/4)di Kairo untuk membahas tindakan Israel terhadap Palestina.

Demonstrasi Palestina, pada Jumat (30/3) adalah awal dari protes enam pekan lalu yang memuncak pada 15 Mei, hari Palestina menyebut sebagai peristiwa “Nakba”.

Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza

Para demonstran menuntut agar para pengungsi Palestina diperbolehkan hak untuk kembali ke kota-kota dan desa-desa yang keluarga mereka melarikan diri dari, atau diusir dari, ketika negara Israel diciptakan pada tahun 1948. (T/R03/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya

Rekomendasi untuk Anda