Gaza, MINA – Gerakan Hamas menyatakan bahwa eskalasi pelanggaran Israel di Jalur Gaza mewajibkan mediator dan pemerintah AS untuk melawan segala upaya yang bertujuan merusak perjanjian gencatan senjata.
“Penghapusan garis kuning yang terus berlanjut oleh tentara Israel dan pergerakannya ke arah barat setiap hari, yang menyebabkan pengungsian massal rakyat kami, disertai serangan udara dan penembakan artileri di wilayah timur Jalur Gaza, merupakan pelanggaran berat terhadap perjanjian gencatan senjata,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan, Sabtu (22/11). Palinfo melaporkan.
“Pelanggaran sistematis perjanjian oleh pendudukan Israel telah mengakibatkan tewasnya ratusan orang dalam serangan udara dan serangan mematikan yang berkelanjutan dengan dalih yang dibuat-buat. Pelanggaran ini juga mencakup perubahan garis penarikan tentara pendudukan, yang bertentangan langsung dengan peta yang ditetapkan dalam perjanjian,” tambah Hamas.
Hamas menyatakan penolakannya terhadap segala upaya Israel untuk memaksakan fait accompli baru yang bertentangan dengan apa yang telah disepakati, dan mendesak para mediator segera turun tangan guna mengakhiri pelanggaran tersebut.
Baca Juga: 21 Warga Gaza Syahid dalam Serangan Udara Terbaru Israel
Gerakan tersebut juga mendesak pemerintah AS untuk menepati komitmennya, mendesak Israel untuk mematuhi perjanjian tersebut, dan menahan upayanya untuk melemahkan proses gencatan senjata di Gaza. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Hadapi ‘Tsunami’ Kesehatan Mental
















Mina Indonesia
Mina Arabic