Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hamas Desak Trump Bertemu Tahanan Palestina yang Dibebaskan Israel

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - 53 detik yang lalu

53 detik yang lalu

0 Views

Tahanan Palestina dalam kondisi memprihatinkan setelah dibebaskan dari penjara Israel, Kamis (22/8). (Photo: Palinfo)

Gaza, MINA – Gerakan pejuang Palestina Hamas mendesak Presiden AS Donald Trump pada hari Jumat (7/3) untuk bertemu dengan warga Palestina yang dibebaskan oleh Israel, sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza, setelah ia bertemu dengan tawanan Israel yang ditahan dan dibebaskan oleh gerakan tersebut.

Basem Naim, anggota biro politik Hamas, dalam surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden AS, mendesak Trump, yang berbicara tentang “penderitaan yang tak tertahankan” dari tawanan Israel, untuk: “Menunjukkan rasa hormat yang sama kepada tahanan politik Palestina dan mendedikasikan waktu untuk bertemu dengan mereka dan mendengarkan cerita mereka.”

Naim mengatakan bahwa jumlah tahanan Palestina di penjara Israel mencapai 9.500. Middle East Monitor melaporkan.

Pada hari Kamis, Trump bertemu dengan delapan mantan tawanan Israel di Ruang Oval setelah Hamas membebaskan mereka sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada tanggal 19 Januari, 15 bulan setelah pecahnya perang di Jalur Gaza.

Baca Juga: Inggris, Prancis, Italia, Jerman Dukung Inisiatif Arab untuk Rekonstruksi Gaza

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Tammy Bruce mengatakan pembicaraan langsung dengan Hamas bukanlah negosiasi, melainkan: “Penyampaian posisi Amerika saat ini tentang Hamas dan bagaimana Hamas tidak dapat eksis di Gaza.”

Menanggapi pertanyaan tentang pertemuan Utusan AS untuk Sandera Adam Boehler dengan para pemimpin Hamas di Qatar, Bruce berkata: “Jika Anda berbicara dengan seseorang, itu tentu bukan negosiasi. Itu bukan sesuatu yang tidak dapat didamaikan. Itu adalah penyampaian posisi Amerika dengan cara yang berbeda.”

Ia menekankan bahwa tidak ada perubahan dalam posisi AS terhadap Hamas.

Menanggapi pertanyaan tentang dukungan Washington terhadap keputusan Israel untuk mencegah masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, Bruce berkata: “Bantuan hanya dapat diberikan dalam kerangka yang aman. Itu bukan pencegahan, tetapi merupakan cerminan dari kerangka situasi di lapangan, dan itu terus berlanjut.”

Baca Juga: Hari Perempuan Internasional, Perempuan Palestina Rasakan Pahitnya Pengungsian

Pendudukan Israel memutuskan untuk menghentikan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, beberapa jam setelah berakhirnya fase pertama gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan antara Hamas dan Tel Aviv, serta penolakan Tel Aviv untuk memulai negosiasi untuk fase kedua. []

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Karya Sulam Palestina Diperkenalkan di AS untuk Apresiasi Perempuan Palestina

Rekomendasi untuk Anda