Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

HAMAS: ISRAEL COBA BATALKAN PERJANJIAN DAMAI

Abu Al Ghazi - Kamis, 14 Agustus 2014 - 20:57 WIB

Kamis, 14 Agustus 2014 - 20:57 WIB

1834 Views ㅤ

Rekonstruksi Gaza menjadi salah satu butir perjanjian di Kairo. Kota Bayt Hanoun, Hancur akibat serangan israel. foto : mirajnews.com
Rekonstruksi <a href=

Gaza menjadi salah satu butir perjanjian di Kairo. Kota Bayt Hanoun, Hancur akibat serangan israel. foto : mirajnews.com" width="300" height="198" /> Rekonstruksi Gaza menjadi salah satu butir perjanjian di Kairo. Kota Bayt Hanoun, Hancur akibat serangan israel.
foto : mirajnews.com

Gaza, 18 Syawwal 1435/14 Agustus 2014 (MINA) – Anggota Biro Politik Hamas yang juga delegasi gerakan perlawana Palestina itu untuk perundingan tidak langsung antara Palestina dan Israel Dr. Khalil Hayya mengatakan, perjanjian di Kairo berlangsung sangat sulit dan Israel berusaha memutarbalikan perkataan mereka untuk menghindari kesepakatan dan membatalkan perjanjian damai.

“Tim perunding di Kairo tidak bisa menyimpulkan kesepakatan gencatan senjata karena Israel mencoba memanipulasi perkataan mereka, dan mencoba untuk membatalkan perjanjian,” kata Hayya dalam konferensi press di depan Rumah Sakit Al-Syifa, Gaza, Kamis (14/7) siang Waktu Gaza.

“Musuh mencoba untuk memanipulasi kata-kata, tapi semua permasalahan telah tertuang dan diletakkan di atas meja. Karena itulah kami menyetujui untuk memperpanjang gencatan senjata guna memberikan kesempatan,” ujar Hayya.

Dia juga menegaskan, sebenarnya perundingan di Kairo tadi malam telah terdapat banyak kemajuan yang signifikan, namun Israel mencoba memanipulasi kata-kata dan mencoba untuk membatalkan perjanjian sehingga penandatanganan perjanjian tadi malam dibatalkan.

Baca Juga: Protes Perang Gaza, Dua Remaja Israel Tolak Wajib Militer

Hayya mengatakan selama perundingan tidak langsung di Kairo dibahas beberapa isu strategis seperti penghentian agresi Israel dengan segala bentuknya, pengeboman, perusakkan, pembunuhan dan serangan-serangan dengan segala bentuknya.

Sedangkan, isu lainnya adalah mengakhiri pengepungan selamanya, dan bukan sebagaimana musuh mencoba memainkan perkataan mereka untuk menghindari kesepakatan dan mengangkat blokade.

Isu ketiga adalah bahwa Israel harus berkomitmen untuk menghormati hak-hak rakyat Palestina baik di darat, laut, mau pun udara. Dengan pembangunan pelabuhan laut, bandara udara dan mengembalikan apa yang telah mereka hancurkan selama perang berlangsung seperti rumah, serta gedung perkantoran, karena in imerupakan hak kami sebagai rakyat Palestina.

Hayya juga memuji usaha Mesir dalam menyukseskan perundingan itu. “Mediator mesir sedang melakukan upaya terpuji untuk mencapai kesepakatan penuh, namun kami tidak akan menandatangani perjanjian tanpa keridhoan rakyat kami,” ujar Hayya.

Baca Juga: Blokir Knesset, Keluarga Sandera Desak Netanyahu Segera Gencatan Senjata dengan Hamas

Di bagian akhir konferensi, Hayya meyakinkan rakyat Palestina  .

“Sebagaimana darah anak-anak kami dan darah anak-anak kalian, hancurnya rumah kami dan juga rumah kalian, maka kami yakinkan kalian, bahwa kami tidak akan menerima perjanjian selama tidak sesuai denga pengorbanan yang telah kita lakukan. Serta akan melakukan segala yang kami bisa untuk membangun kembali rumah-rumah Anda, dan mengembalikan hidup yang lebih bermartabat,” pungkas Hayya. (L/K01/P02)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Tahanan Wanita di Penjara Damoun Israel Alami Perlakuan Tidak Manusiawi

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Tausiyah
Dunia Islam
Indonesia
MINA Preneur