Gaza, 27 Syawwal 1435/23 Agustus 2014 (MINA) – Mousa Abu Marzouk, wakil ketua biro politik gerakan perlawanan Hamas mengungkapkan penjajah Israel telah mengkhinati perjanjian perpanjangan gencatan senjata selama 24 jam yang diajukan Mesir Selasa (19/8) lalu.
“Zionis Israel telah membohongi seluruh dunia ketika mengatakan bahwa pejuang di Gaza menembakkan tiga roket selama perundingan. Saat itu pihak pejuang palestina di Gaza tidak menembakkan satu roketpun kepada israel,” tegas Abu Marzouk.
Petinggi Hamas itu juga menyatakan bahwa yang melanggar kesepakatn perpanjang senjata justru Israel karena mereka menyerang sebuah rumah yang mereka pikir ada Muhammad Dhaif didalamnya.
“Sementara Tel Aviv menyerang beberapa daerah di Jalur Gaza, dimulai dari serangan sebuah rumah milik keluarga Al Dalwu yang mereka kira Muhammad Dhaif (Panglima tertinggi Al Qassam) berada ditempat tersebut. Namun serangan tersebut hanya menewaskan anak anak dan wanita,” ujarnya.
Baca Juga: Hamas Tegaskan, Tak Ada Lagi Pertukaran Tawanan Israel Kecuali Perang di Gaza Berakhir
Sedangkan pelanggaran kedua Israel adalah ketika Netanyahu berbohong dengan menyatakan bahwa tentaranya dicuilk sehingga gencatan senjata dibatalkan dan bahkan melanjutkan seranganya ke Gaza.
“Kebohongan kedua Netanyahu adalah ketika dia menyatakan bahwa ada tentaranya diculik sehingga pihak membatalkan gencatan senjata dan meningkatkan serangan hingga menewaskan beberapa orang di Gaza,” ujar Abu Marzouk.
Abu marzouk menjelaskan bahwa penjajah Israel hingga saat ini tidak menyetujui tuntutan rakyat Palestiana dan hak hak mereka. Mereka selalu mencoba menghindar dari masalah tersebut dan menginginkan berlanjutnya blockade terhadap Gaza, tidak menyetujui pembukaan perbatasan, hingga pembangunan pelabuhan dan bandara serta menghubungkan Gaza dengan Tepi Barat.
Lebih lanjut Abu marzouk menegaskan bahwa tindakan tersebut merupakan indikasi bahwa Israel masih ingin terus melanjutkan pengepungan serta memisahkan antara Tepi Barat dan jalur Gaza.
Baca Juga: Hamas: Rakyat Palestina Tak Akan Kibarkan Bendera Putih
Abu marzouk juga menjelaskan, ketika terjadi perpanjangan senjata selama 24 jam atas usulan Mesir, delegasi Palestina menyetujuinya, dan kami memberikan berkas draft kesepakatan tuntutan rakyat Palestina. Ketika drfat itu disampaikan kepada delegasi Israel, mereka meninggalkan Kairo, kembali ke Tel Aviv dan tidak memberikan jawaban apapun hingga saat ini”.
Sebagaimana diketahui sebelumnya Israel kembali melanggar perpanjangan gencatan senjata selama 24 jam yang diusulkan oleh Mesir. Beberapa jam sebelum berakhirnya gencatan senjata mereka menuduh pejuang Gaza melontarkan tiga roket ke tanah jajahan mereka, kemudian dengan membabi buta menyerang penduduk sipil.
Target pertama mereka adalah rumah keluarga Al Dalwu di Shaikh Ridwan sebelah utara Gaza. Serangan yanag dilakukan sekitar 3 jam sebelum batas akhir kesepakatan gencatan senjata tersebut menewaskan setidaknya empat orang dan belasan luka luka.
Diantara 3 orang yang syahid mereka adalah istri dan anak anak dari Muhammad Dhaif, Panglima tertinggi Brigade Izzuddin Al Qassam. Hamas menyatakan serangan ke rumah tersebut merupakan bukti kebodohan dan kesalahan dari pihak intelejen israel yang hanya menghasilakan kematian bagi warga sipil. (L/K01/R03)
Baca Juga: Israel Makin Terisolasi di Tengah Penurunan Jumlah Penerbangan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)