Gaza, MINA – Anggota senior Biro Politik Hamas Abu Marzouk hari Selasa (7/5) mengatakan, Israel menolak proposal pertukaran tahanan gencatan senjata yang diajukan oleh mediator, sehingga belum ada kesepakatan mengenai apa pun.
“Semua negara di dunia mendukung gencatan senjata di Gaza, termasuk Israel, kecuali Perdana Menteri Benjamin Netanyahu,” kata Abu Marzouk. Dia menambahkan jika Netanyahu ingin menyelamatkan nyawa para sandera Israel yang tersisa, dia harus menerima proposal Qatar-Mesir. Middle East Monitor melaporkan.
Hamas, kata pejabat senior tersebut, sedang melakukan negosiasi “dengan serius dan bertanggung jawab, serta telah membuat konsesi besar untuk menghentikan agresi terhadap rakyat kami.” Hal ini, ujarnya, bahkan telah mengurangi jumlah tahanan Palestina dan sandera Israel yang akan ditukar sebagai respons terhadap tuntutan AS.
Menurut Abu Marzouk, Netanyahu mengirimkan tim perundingan tanpa kekuatan “untuk menggagalkan kesepakatan” dan mengebom Rafah dengan dalih “menekan” Hamas.
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
“Selain itu, pendudukan (Israel) belum mencapai tujuan apa pun yang telah mereka tetapkan dalam perang di Gaza, dan menutup penyeberangan Rafah tidak ada artinya dibandingkan dengan kejahatan mereka di Jalur Gaza,” ujarnya.
Ia mengungkap, keluarnya pasien Palestina dari penyeberangan Rafah untuk berobat ke luar negeri dibatasi bahkan sebelum ditutup oleh pasukan pendudukan Israel, karena hanya anak-anak dan perempuan yang diperbolehkan melewati penyeberangan tersebut.
Hamas hari Senin mengumumkan mereka telah memberi tahu mediator Qatar dan Mesir tentang persetujuan atas proposal gencatan senjata di Jalur Gaza. []
Mi’raj News Agency (MINA)