Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hamas Isyaratkan Akan Bebaskan 10 Sandera, Gencatan Senjata Gaza Semakin Dekat

Widi Kusnadi - 29 detik yang lalu

29 detik yang lalu

0 Views

Ilustrasi saat Gerakan Perlawanan Hamas menyerahkan empat tentara sandera wanita Israel kepada Komite Palang Merah Internasional. (Foto: Al-Arabiya)

Gaza, MINA – Gerakan Perlawanan Palestina Hamas menyatakan kesiapannya untuk membebaskan sepuluh sandera sebagai bagian dari upaya mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza yang sedang diperangi.

Pernyataan itu muncul setelah berlangsungnya empat hari perundingan tidak langsung antara Hamas dan Israel, yang dimediasi oleh Qatar, dengan dukungan Amerika Serikat, Al-Jazeera melaporkannya, Kamis (10/7).

Hamas menyatakan bahwa pembebasan sandera merupakan bagian dari skema pertukaran kemanusiaan dalam rangka mencapai kesepakatan penghentian sementara pertempuran. Pemerintah AS mengisyaratkan optimisme bahwa kesepakatan gencatan senjata selama 60 hari dapat dicapai sebelum akhir pekan ini.

Dari total 251 sandera yang ditangkap selama operasi serangan Hamas ke wilayah perbatasan Israel dekat Gaza pada Oktober 2023, sebanyak 49 orang dilaporkan masih ditahan. Militer Israel menyebut bahwa dari jumlah tersebut, sedikitnya 27 telah dinyatakan tewas.

Baca Juga: Lembaga Advokasi: Ada 10.800 Tahanan Palestina di Penjara Israel, 450 di Bawah 18 Tahun

Dalam pernyataan resminya, Hamas menegaskan bahwa sejumlah hambatan utama masih menjadi penghalang dalam perundingan. Di antaranya adalah tuntutan untuk memastikan aliran bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke Gaza, penarikan penuh pasukan militer Israel dari wilayah tersebut, serta jaminan nyata menuju perdamaian yang permanen.

Upaya gencatan senjata ini merupakan kelanjutan dari berbagai perundingan yang telah digagas sejak eskalasi besar-besaran dimulai pada 7 Oktober 2023, ketika Hamas melancarkan operasi ke wilayah selatan Israel dan dibalas dengan serangan masif oleh militer Zionis ke Jalur Gaza.

Gencatan senjata sebelumnya, termasuk yang tercapai pada akhir November 2023, hanya berlangsung selama beberapa hari dan disertai pertukaran tahanan. Namun, kali ini proposal yang dibahas meliputi penghentian serangan selama dua bulan, pembebasan puluhan sandera, pembukaan jalur bantuan kemanusiaan, serta negosiasi lebih lanjut menuju penyelesaian permanen konflik.

Pihak internasional, terutama Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, terus memainkan peran penting sebagai mediator dalam mengupayakan kesepakatan damai yang komprehensif dan berkelanjutan. []

Baca Juga: Enam Warga Gaza Syahid Ditembak Pasukan Israel Saat Tunggu Makanan

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda