HAMAS: KAMI MENGHADAPI NEGOSIASI YANG SULIT

Rumah Sakit Wafa di Shejaiya, Timur Kota Gaza, rata dengan tanah dirudal Israel. foto : mirajnews.com
Rumah Sakit Wafa di Shejaiya, Timur Kota Gaza, rata dengan tanah dirudal . foto : mirajnews.com

Gaza, 16 Syawwal 1435/12 Agustus 2014 (MINA) – Anggota biro politik pergerakan perlawanan dan salah satu delegasi Palestina dalam tidak langsung antara Israel dan Palestina, dr. Mousa Abu Marzouk mengatakan bahwa juru runding di menghadapi negosiasi yang sulit.

“Kami menghadapi situasi yang sulit, pertama berlalu tanpa hasil yang memuaskan, dan ini adalah gencatan senjata kedua dan terakhir,” ujar Abu Marzouk dalam pernyataan resminya di laman media sosial  Facebook Selasa (12/8).

Dia menambahkan perundingan saat ini sangat serius dan jelas, di mana delegasi Palestina akan terus memperjuangkan tuntutan rakyat.

Hingga berita ini diterbitkan, perundingan di Kairo masih terus berjalan, lapor koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Gaza, menambahkan banyak pihak mengharapkan kesepakatan sudah didapatkan sebelum selesainya batas waktu gencatan senjata.

Gencatan senjata selama 72 jam yang dimulai Senin (11/8) dini hari merupakan gencatan senjata kedua untuk perundingan gencatan senjata permanen. Dalam perundingan sebelumnya tidak terjadi kata sepakat antara kedua belah pihak dan delegasi Israel memilih meninggalkan Kairo tanpa pernyataan resmi menyepakati ataupun menolak tuntutan rakyat Palestina.

Tuntutan mendasar rakyat Palestina dianggap memenuhi standar hak asasi manusia karena diantaranya adalah tuntutan dicabutnya  pengepungan atas Gaza secara permanen, membuka perbatasan Rafah untuk kebutuhan trasportasi, membuat pelabuhan laut serta membuka bandar udara di Gaza. (K01/P03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Abu Al Ghazi

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0