Hamas: Kami Siap Memulai Negosiasi Pertukaran Tahanan

Gaza, MINA – Gerakan Perlawanan Islam, , mengumumkan kesiapannya memulai negosiasi tidak langsung dengan pendudukan untuk menyelesaikan kesepakatan .

“Kami siap mulai besok (hari ini, Jumat (24/9) untuk negosiasi tidak langsung dengan pendudukan, menyelesaikan kesepakatan pertukaran tahanan, dan kami ingin menyelesaikannya sesegera mungkin di bawah persyaratan perlawanan Palestina,” kata Zaher Jabarin pada Kamis (23/9), dikutip dari AlKhaleej Online.

Zaher, seorang anggota biro politik Hamas mengatakan, telah menyediakan kerangka kerja yang jelas untuk para mediator, dan pihaknya dapat memutuskan kesepakatan pertukaran jika pendudukan serius tentang hal itu.

“Masalah para tahanan adalah masalah nasional, dan itu adalah salah satu masalah dasar rakyat Palestina yang membuat mereka tetap bersatu, dan tidak ada perselisihan mengenai hal itu,” ujarnya.

Jabarin menekankan bahwa salah satu syarat paling menonjol dari perlawanan untuk menyelesaikan kesepakatan pertukaran baru adalah pembebasan tahanan dari kesepakatan “Wafa Al-Ahrar”, yang ditangkap kembali di Tepi Barat yang diduduki, di samping enam orang tahanan yang melarikan diri dari Penjara Gilboa.

Dia juga mengungkapkan tawaran yang dibuat oleh pendudukan kepada Hamas selama penangkapan Kopral Gilad Shalit.

“Pendudukan Israel menawarkan Hamas pelonggaran blokade di Gaza dan membayar $ 15 juta untuk pembebasan Kopral Gilad Shalit, tetapi Hamas menolak. Hari ini kami mengatakan jika mereka menawarkan kami seluruh dunia, kami hanya akan menerima kesepakatan baru yang akan membuat orang-orang kita bahagia,” ujarnya.

Ia menegaskan, tugas setiap orang, yang dipimpin oleh otoritas resmi Palestina, untuk pergi menyuarakan ke lembaga-lembaga internasional membela hak asasi manusia dalam membela para tahanan sampai mereka dibebaskan.

Ada sekitar 4.850 tahanan Palestina di penjara Israel, termasuk 40 perempuan, 225 anak dan 40 tahanan administratif, menurut sejumlah lembaga yang mengurusi para tahanan. (T/R6/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)