Gaza, MINA – Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengatakan mereka telah menyerahkan semua tahanan tentara Israel yang masih hidup dan jenazah yang bisa mereka akses.
Jenazah yang tersisa membutuhkan peralatan khusus dan upaya ekstensif untuk mengambilnya, tambah kelompok perlawanan tersebut. Quds News melaporkan.
Hamas berulang kali memperingatkan selama kampanye genosida Israel bahwa serangan tanpa pandang bulu telah menewaskan warga Palestina dan tahanan tentara Israel. Namun, serangan terus berlanjut dan bahkan semakin intensif.
Sebelumnya hari Kamis (16/10), Al-Qassam mengonfirmasi akan menyerahkan dua jenazah lagi berdasarkan kesepakatan pertukaran tahanan dan gencatan senjata Gaza.
Baca Juga: Pengadilan Israel Perpanjang Penahanan Hussam Abu Safiya
Pada Senin (13/10), Hamas membebaskan 20 tahanan tentara Israel yang masih hidup. Dengan pengiriman hari ini, total jenazah yang diserahkan kepada Israel bertambah menjadi 10. Al-Qassam mengatakan mereka membutuhkan lebih banyak waktu untuk menemukan jenazah yang tersisa.
Satu jenazah yang diterima Israel dilaporkan tidak cocok dengan tawanan yang diketahui. Seorang pemimpin perlawanan Palestina mengatakan jenazah tersebut adalah seorang tentara Israel yang ditangkap pada Mei 2024 di Kamp Pengungsi Jabalia.
Penangkapan dan pemindahan tentara tersebut ke terowongan Hamas terjadi saat bentrokan langsung dengan pasukan Israel.
Sebagai imbalannya, Israel membebaskan 250 tahanan Palestina yang menjalani hukuman seumur hidup dan 1.718 sandera dari Gaza sejak 8 Oktober 2023. Mereka juga menyerahkan 90 jenazah Palestina dengan bekas eksekusi, penyiksaan, dan jejak tank.
Baca Juga: Gaza Terkubur, Ada 70 Juta Ton Puing Reruntuhan Akibat Agresi Zionis Israel
Pertukaran ini merupakan bagian dari fase pertama perjanjian gencatan senjata Gaza, yang berlaku efektif 10 Oktober.
Kesepakatan ini mengikuti rencana yang didukung AS di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, yang mendukung genosida Israel sejak 7 Oktober 2023.
Serangan tersebut menewaskan 67.938 warga Palestina dan melukai 170.169 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Kampanye tersebut juga menyebabkan kelaparan yang meluas, menewaskan 463 warga Palestina lainnya, termasuk 157 anak-anak. []
Baca Juga: Pasukan Israel Langgar Gencatan Senjata, Tembak Mati Warga Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)