Doha, MINA – Hamas mengecam Israel yang menggunakan bantun kemanusiaan sebagai “alat tawar-menawar” di Jalur Gaza yang menjadi wilayah genosida pasukan pendudukan.
Dalam pernyataannya pada Senin (5/5), Hamas juga menyambut baik penolakan badan-badan PBB dan organisasi-organisasi kemanusiaan untuk bekerja sama dengan mekanisme pengiriman bantuan untuk Gaza yang diusulkan Israel-AS. Quds News Network (QNN) melaporkan.
PBB telah menyatakan bahwa rencana tersebut melanggar prinsip-prinsip inti kemanusiaan dan dimaksudkan untuk menggunakan kendali atas bantuan yang menopang kehidupan sebagai alat strategi militer.
Hamas menegaskan kembali penolakannya atas penggunaan bantuan kemanusiaan Israel sebagai “alat tawar-menawar.”
Baca Juga: Situs Israel Diretas, Data HES Ungkap 462 Tentara Israel dan 6 Jenderal Tewas Akibat Rudal Iran
Rencana baru tersebut akan membongkar sistem distribusi yang dijalankan PBB saat ini. Rencana tersebut akan memberikan militer Israel kendali atas aliran bantuan, dan menciptakan “zona militer” yang akan menjadi tempat warga Palestina mengumpulkan makanan dan persediaan untuk bertahan hidup.
“Itu berbahaya,” kata pernyataan PBB memperingatkan. “Mengusir warga sipil ke zona militer untuk mengumpulkan ransum, mengancam nyawa, termasuk para pekerja kemanusiaan, sementara semakin memperparah pengungsian paksa.” []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Rugi Besar Perang dengan Iran, Israel Bekukan Pembelian Peralatan Militernya