Gaza, MINA – Gerakan Hamas mengecam kunjungan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid ke Maroko, dan mengulangi penolakannya terhadap segala bentuk normalisasi dengan negara pendudukan itu.
Dalam keterangan persnya pada Kamis (12/8), Juru Bicara Hamas Fawzi Barhoum memperingatkan bahwa mengizinkan kunjungan semacam itu akan berdampak serius pada rakyat Palestina dan tujuan nasional mereka akan berkontribusi untuk memperindah citra pendudukan Israel, terutama mengingat meningkatnya kejahatan dan pelanggaran terhadap rakyat Palestina dan situs suci.
Barhoum meminta negara-negara Arab dan Islam “untuk selalu menjaga kesetiaan mereka kepada rakyat Palestina, mendukung mereka dan memperkuat ketabahan mereka di tanah mereka,” katanya, demikian Palinfo melaporkan.
Dia juga menekankan perlunya negara-negara Arab dan Islam untuk terus memboikot dan mengisolasi negara pendudukan Israel, yang menurutnya “menimbulkan ancaman bagi Palestina dan seluruh wilayah.”
Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara
Lapid tiba di Maroko pada Rabu (11/8) dalam sebuah kunjungan resmi, yang merupakan kunjungan pertama dari seorang diplomat tinggi Israel sejak kedua pihak meningkatkan hubungan mereka tahun lalu.
Israel dan Maroko sepakat pada Desember 2020 melanjutkan hubungan diplomatik dan meluncurkan kembali penerbangan langsung di bawah kesepakatan yang ditengahi oleh Presiden AS Donald Trump.
Maroko adalah salah satu dari empat negara Arab – bersama dengan Uni Emirat Arab, Bahrain dan Sudan – yang setuju untuk menormalkan hubungan dengan negara pendudukan tahun lalu di bawah kesepakatan yang ditengahi AS. (T/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahnya Sendiri