Gaza, MINA – Gerakan perlawanan Hamas Palestina di Jalur Gaza dengan keras mengutuk partisipasi sejumlah tokoh Arab dan Afrika dalam konferensi normalisasi dengan rezim apartheid Tel Aviv, dan pertemuan mereka dengan beberapa pejabat tinggi dan pemimpin politik Israel di Al-Quds Yerusalem.
“Hamas menyesalkan partisipasi delegasi dalam konferensi yang diselenggarakan oleh pusat penelitian fasis Israel, yang tidak mengakui hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri, dan dengan gigih menganjurkan pengusiran paksa dan permukiman kembali,” kata Juru Bicara Hamas Abdul Latif al-Qanou dalam sebuah pernyataan, Press TV melaporkan.
“Hamas menegaskan kembali penolakannya terhadap segala bentuk normalisasi dengan rezim pendudukan Israel, karena langkah tersebut bertentangan dengan pencapaian keadilan bagi rakyat Palestina yang tertindas dan pemulihan hak mereka atas kebebasan dan penentuan nasib sendiri,” kata al-Qanou.
“Kami menyerukan kepada semua negara dan organisasi terkait untuk mengutuk dan menolak peristiwa ini, dan memboikot entitas Israel yang merebut dan apartheid, yang secara terbuka menyangkal keberadaan warga Palestina,” kata pernyataan itu.
Baca Juga: Puluhan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Al-Aqsa
Menurut surat kabar online Arabi21 berbahasa Arab, lebih dari 20 orang berpartisipasi dalam konferensi tiga hari normalisasi di Al-Quds Yerusalem yang diduduki, yang tampaknya akan mengeksplorasi jalan untuk mempromosikan hubungan diplomatik antara Israel dan negara-negara Arab di wilayah Teluk Persia serta negara-negara Afrika.
Di antara para peserta adalah seorang reporter Saudi, yang menghadiri konferensi setelah mendapat persetujuan dari pemerintah.
Itamar Eichner, seorang koresponden politik untuk surat kabar berbahasa Ibrani Yedioth Ahronoth, mengungkapkan bahwa di antara para tamu tersebut terdapat perwakilan dari lembaga penelitian dan diplomatik serta jurnalis.
Konferensi tersebut dilaporkan diselenggarakan oleh Pusat Urusan Publik Yerusalem (JCPA).
Baca Juga: Israel Kembali Serang Sekolah di Gaza, 7 Orang Syahid
Eichner menambahkan, di antara para peserta adalah perwakilan dari Arab Saudi, Somalia, Djibouti, Tunisia, Mauritania, dan Sudan, yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, serta delegasi dari Uni Emirat Arab, Bahrain, Chad, Ethiopia, Ghana, Yordania, Kenya, Maroko, Namibia, Nigeria, Rwanda, Somaliland, Afrika Selatan, Sudan Selatan, dan Uganda.
Dia menunjukkan bahwa, selain diskusi panel tentang peningkatan hubungan antara Israel dan negara-negara Arab di kawasan Teluk Persia serta negara-negara Afrika, para tamu Arab dan Afrika mengunjungi Knesset (parlemen), dan bertemu dengan ketuanya Amir Ohana. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Tembak Mati Tentara Zionis! Perlawanan Gaza Membara di Tengah Genosida