Gaza, MINA – Hamas mengecam penutupan Masjid Ibrahimi oleh Israel di Hebron yang diduduki mulai Jumat hingga Ahad (6/10), saat para pemukim di daerah tersebut merayakan hari raya Yahudi.
Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan, penodaan oleh para ekstremis Zionis terhadap masjid suci tersebut, dengan melakukan ritual menari dan doa Yahudi di dalamnya, merupakan kejahatan dan serangan terang-terangan terhadap masjid yang murni Islam, pelanggaran terhadap kesuciannya, dan paksaan pembatasan hak umat Islam menjalankan ritual keagamaan mereka di dalamnya. MEMO melaporkan.
“Penutupan Masjid Ibrahimi yang berulang kali ini, pencegahan terus-menerus terhadap azan subuh di dalamnya, dan penerapan tindakan pembalasan terhadap penduduk di lingkungan sekitar, tidak lain adalah kebijakan Zionis yang terang-terangan yang menunjukkan ketidakpedulian mereka terhadap semua norma, hukum, dan peraturan internasional,” katanya.
Hamas menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengambil tindakan dan langkah-langkah terhadap pemerintah pendudukan Israel untuk menghentikan agresinya terhadap tanah, rakyat, dan tempat-tempat suci Palestina.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Pendudukan Israel telah mencegah adzan subuh di Masjid Ibrahimi selama 22 hari berturut-turut.
Setelah pembantaian 29 jamaah Palestina pada tahun 1994 di dalam Masjid oleh pemukim ekstremis Yahudi, Baruch Goldstein, otoritas Israel membagi kompleks masjid antara jamaah Muslim dan Yahudi. Namun pasukan pendudukan secara teratur menutup Masjid untuk jamaah Muslim agar para pemukim dapat merayakan hari raya.
Hebron adalah rumah bagi sekitar 160.000 Muslim Palestina dan sekitar 500 pemukim Yahudi garis keras yang tinggal secara ilegal di serangkaian daerah kantong khusus Yahudi, yang dijaga ketat oleh pasukan pendudukan Israel. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza