Doha, MINA – Kelompok perlawanan Hamas Palestina mengatakan bahwa mereka menganggap pembentukan aliansi negara-negara yang bertujuan mengoordinasikan langkah-langkah hukum, diplomatik, dan ekonomi terhadap pelanggaran hukum internasional oleh Israel sebagai langkah penting.
“Kami memuji inisiatif Afrika Selatan, Malaysia, Namibia, Kolombia, Bolivia, Chili, Senegal, Honduras, dan Belize dalam pembentukan Kelompok Den Haag,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan pada Ahad (2/2). TRT World melaporkan.
Pembentukan Kelompok Den Haag tersebut bertujuan mengakhiri pendudukan Israel atas tanah Palestina dan mendukung hak rakyatnya untuk menentukan nasib sendiri dan pembentukan negara merdeka.
Hamas menggambarkan inisiatif tersebut sebagai “langkah penting dan kunci di tingkat internasional untuk mengakhiri pendudukan rasis dan fasis ini.”
Baca Juga: 80 Ribu Jamaah Shalat Tarawih di Masjidil Aqsa
“Tidak akan ada akhir bagi sistem pendudukan Zionis tanpa meningkatkan biayanya dan mengisolasinya secara global, seperti yang dilakukan terhadap rezim apartheid di Afrika Selatan. Tidak akan ada pencegah bagi penjahat perang Zionis tanpa mencapai keadilan internasional terhadap mereka, seperti yang dilakukan terhadap para pemimpin Nazi dan fasis,” tambahnya.
Hamas menyeru negara-negara di dunia “untuk bergabung dengan kelompok tersebut dalam mendukung kemanusiaan, yang telah diabaikan oleh sistem pendudukan Zionis di Palestina, dan untuk memulihkan kredibilitas hukum humaniter internasional dan hukum hak asasi manusia, yang telah dilanggar oleh prinsip-prinsip perang genosida.”
Sembilan negara pada hari Jumat (31/1) mengumumkan pembentukan Kelompok Den Haag untuk membela hak-hak Palestina.
Perwakilan negara-negara tersebut berkumpul di Den Haag, Belanda, pada sebuah pertemuan yang diselenggarakan oleh Progressive International, sebuah organisasi politik internasional.
Baca Juga: Liga Arab Tolak Nakba Baru terhadap Palestina
Kelompok tersebut mengatakan bahwa mereka berduka atas hilangnya nyawa, mata pencaharian, komunitas, dan warisan budaya akibat tindakan genosida Israel di Gaza yang terkepung dan sisa wilayah Palestina yang diduduki terhadap rakyat Palestina.
Kelompok Den Haag menekankan bahwa pihaknya menolak untuk bersikap pasif dalam menghadapi kejahatan internasional semacam itu. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Abbas Serukan Otoritas Palestina Ambil Alih Rekonstruksi Jalur Gaza