Gaza, 9 Sya’ban 1437/16 Mei 2016 (MINA) – Gerakan Perlawanan Islam Hamas kembali menegaskan tidak akan mengakui Israel dan tidak akan memberikan tanah Palestina serta akan terus melakukan perlawanan sebagai aksi pembebasan.
Pernyatan tersebut disampaikan dalam rangka memperingari 68 tahun Nakbah pada 15 Mei, demikian The Palestinian Information Center (PIC) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.
“Seperti hari ini, rakyat Palestina berperang membela tanahnya, eksistensinya dan tempat-tempat sucinya. Membayarnya dengan harga mahal berupa darah anak-anaknya bahkan lebih besar dari itu,” kata pernyataan Hamas.
Pernyataan itu menambahkan bahwa rakyat Palestina dengan kesadarannya telah mengetahui konspirasi dan mampu membedakan antara yang hak dan yang batil, antara pimpinan beriman dan pimpinan palsu.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
“Mereka berhimpun mendukung perlawanan merebut kembali tanahnya dan mempersenjatai diri dengan norma dan aqidah, dilanjutkan dengan terus berperang dan berjuang,” imbuh pernyataan itu.
Pada kesempatan itu, Hamas juga menyerukan semua negara dan bangsa di dunia untuk mengisolasi penjajah Israel dan menekan pimpinannya agar menghentikan blokade dan permusuhannya terhadap Gaza dan menghentikan aksi-aksi kekerasan yang dilakukan terhadap rakyat Palestina di Tepi Barat dan Al-Quds.
Hamas menegaskan kepada semua pihak bahwa tekanan hanya akan melahirkan ledakan. “Jangan Anda biarkan Zionis merusak stabilitas kawasan dan dunia, serta menghancurkan kaedah-kaedah keamanan dan perdamaian dunia,” tegas Hamas. (T/P011/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah