Gaza, MINA – Gerakan Hamas mengecam keputusan Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir yang mengurangi kunjungan keluarga ke tahanan Palestina, dan menyebutnya sebagai kejahatan baru.
Dalam keterangan persnya pada Jumat (1/9), Hamas menegaskan keputusan Ben Gvir merupakan bagian dari kebijakan sadis yang dilakukan pemerintah fasis Israel.
“Masalah tahanan Palestina adalah prioritas utama Gerakan ini,” Hamas menggarisbawahi, menegaskan tahanan Palestina tidak akan terpengaruh oleh keputusan Israel.
Sementara itu, Gerakan Tawanan Nasional mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat mereka akan menentang keputusan Ben Gvir dengan segala cara, dan menambahkan mereka akan mengambil sikap terpadu terhadap keputusan Israel baru-baru ini.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Selain itu, lembaga-lembaga Palestina dan faksi-faksi perlawanan mengatakan dalam pernyataan terpisah, ketegangan terjadi di penjara-penjara Israel setelah keputusan Ben Gvir, dan memperingatkan bahwa keputusan seperti itu akan memperburuk situasi di penjara-penjara tersebut.
Sebelumnya, Ben Gvir, mengurangi jumlah kunjungan keluarga ke tahanan Palestina di penjara-penjara Israel, sebagai bagian dari tindakan hukumannya.
Menurut surat kabar Yedioth Ahronoth, kunjungan keluarga ke tahanan Palestina dari Tepi Barat akan dibatasi setiap dua bulan sekali, bukan sebulan sekali mulai pekan depan. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel