Gaza, MINA – Anggota Biro Politik Hamas, Mousa Abu Marzouq, menegaskan, “Kesepakatan Abad Ini” yang diusulkan Trump bukan penentu nasib Palestina, Palestina yang menentukan nasibnya sendiri,
Ia mengungkapkan bahwa gerakannya telah menolak mengadakan pembicaraan dengan AS karena biasnya terhadap pendudukan Israel.
“Hamas menolak untuk berdialog dengan tim AS karena percaya bahwa AS bias dengan Israel,” kata Abu Marzouq. Demikian MEMO yang dikutip MINA, Ahad (23/2).
Di lain pihak Abu Marzouq mengungkapkan dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Anadolu Agency bahwa Hamas berharap untuk bertemu dengan Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas, pimpinan PLO dan Fatah , Mahmoud Abbas, untuk menyepakati rencana nasional melawan “Kesepakatan Abad Ini” yang digagas Presiden Trump.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
“Semua warga Palestina harus bersatu dan membentuk satu kesatuan nasional dan menyepakati program nasional melawan ‘Kesepakatan Abad Ini’,” kata Abu Marzouq, menekankan bahwa tidak ada kemenangan melawan pendudukan tanpa kesatuan nasional.
Pemimpin senior Hamas itu mengungkapkan beberapa pendudukan yang pernah terjadi sepanjang sejarah seperti dilakukan Israel terhadap tanah Palestina saat ini, bahwa semuanya berakhir.
“Karena itu pendudukan Israel akan berakhir juga dan Palestina akan tetap dengan Yerusalem sebagai ibukotanya,” katanya.
Usulan Trump itu, lanjutnya, akan memiliki nasib yang sama dengan ratusan “upaya likuidasi” yang pernah terjadi di dunia selama ini.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Ia menyeru Abbas untuk duduk dengan semua faksi Palestina dan menyepakati program persatuan nasional menentang kesepakatan, serta menolak semua kesepakatan dengan Israel, menekankan bahwa ini adalah satu-satunya cara untuk merusak kesepakatan AS, bukan dengan pembicaraan atau kerja sama keamanan. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon