Gaza, MINA – Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengecam keras perjanjian perdamaian baru antara Israel dan Uni Emirat Arab (UEA).
Hamas mengeluarkan pernyataan persnya sebagaimana Pusat Informasi Palestina (Palinfo) melaporkan, Jumat (14/8), bahwa perjanjian itu adalah “Tikaman berbahaya di belakang rakyat Palestina.”
Hamas menggambarkan kesepakatan itu sebagai “serangan terang-terangan terhadap hak-hak agama, nasional, dan sejarah kami di Palestina dan upaya menyedihkan untuk memengaruhi jalur perjuangan dan perlawanan rakyat Palestina yang bertujuan untuk mengalahkan pendudukan Israel.”
Gerakan perlawanan itu menekankan bahwa kesepakatan antara uea/">Israel-UEA akan selalu dikenang sebagai “halaman hitam” dalam sejarah UEA.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Hamas mendesak masyarakat Arab dan Muslim untuk tidak terpengaruh oleh perjanjian damai seperti itu, untuk mempertahankan dukungan mereka terhadap rakyat Palestina dan tujuan mereka yang adil, juga menolak normalisasi dengan pendudukan Israel dalam segala bentuknya.
Hamas juga meminta Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam untuk mengutuk perjanjian itu dan mengambil tindakan serius terhadapnya. (T/R12/P1).
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant