Gaza, MINA – Hamas mengirim pesan menantang kepada Perdana Menteri Israel Bernjamin Netanyahu lewat pembebasan tiga tawanan Israel, yang telah ditahannya sejak Oktober 2023.
Di panggung tempat penyerahan berlangsung pada Sabtu (8/2), sebuah tanda besar dipajang bertuliskan “Kami adalah banjir… perang akan terjadi keesokan harinya” dalam bahasa Arab, Ibrani, dan Inggris. Tulisan itu disertai dengan gambar kepalan tangan terangkat dan bendera Palestina. Demikian dikutip dari The New Arab.
Bagian pertama slogan tersebut merujuk pada serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel, yang disebutnya “Operasi Banjir Al-Aqsa” sementara bagian kedua merujuk pada diskusi “hari setelahnya” mengenai masa depan Gaza selama perang Israel selama 15 bulan di wilayah tersebut.
Tanda lain dipajang dengan gambar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu disertai kata-kata “Kemenangan Total”, yang mengejek perdana menteri tersebut, yang dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional atas kejahatan perang di Gaza, dan klaimnya bahwa Israel akan memenangkan perang secara meyakinkan.
Baca Juga: Hamas: Kami Komitmen pada Kesepakatan Gencatan Senjata
Pertukaran tahanan hari Sabtu, merupakan tahap kelima sejak perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas dicapai bulan lalu, adalah yang pertama terjadi di Deir al-Balah.
Tiga tawanan Israel yang ditahan oleh Hamas dibebaskan, sebagai ganti 183 warga Palestina yang ditahan oleh Israel.
Selama Perang Gaza, Israel mengebom dan menyerang Deir al-Balah beberapa kali tetapi tidak pernah memasukinya. Saat pertukaran berlangsung, pesawat nirawak Israel terbang di atas kota tersebut yang merupkan pelanggaran terhadap ketentuan gencatan senjata.
Israel bereaksi marah terhadap pembebasan tawanan yang sebelumnya ditahan oleh Hamas, di mana para pejuang dari kelompok tersebut dan penduduk Gaza berkumpul untuk menyaksikannya.
Baca Juga: Situasi Kemanusiaan di Tepi Barat Terus Memburuk
Perang Israel di Jalur Gaza telah benar-benar menghancurkan wilayah tersebut dan menewaskan 61.707 orang menurut angka terbaru dari Kementerian Kesehatan Gaza. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Masih Larang Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Gaza