Doha, MINA – Izzat al-Rishq, anggota Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), mengatakan pada Rabu (13/8) bahwa klaim Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang Israel Raya harus dihalau bersama-sama.
Dalam sebuah pernyataan, Al-Rishq menjelaskan bahwa Netanyahu, Perdana Menteri neo-Nazi, secara eksplisit menyatakan rencananya untuk memperluas negara pendudukan guna menguasai lebih banyak wilayah Arab dan Islam, dengan dukungan Amerika Serikat. Quds Press melaporkan.
Ia menunjukkan bahwa Netanyahu mengandalkan “dongeng Talmud mistis” untuk memasarkan ilusinya, dan bahwa ia, melalui dirinya sendiri, partainya, dan publik yang diwakilinya, menegaskan bahwa ia mewakili Zionis sayap kanan ekstrem sejati.
Al-Rishq menjelaskan bahwa Netanyahu melancarkan perang melawan rakyat Palestina berdasarkan keyakinan agama, yang berarti bahwa ia berurusan dengan masalah perang, termasuk gencatan senjata dan masuknya bantuan.
Baca Juga: 14.000 Pasien di Gaza Butuh Perawatan Medis Selamatkan Jiwa
Ia menambahkan bahwa Netanyahu yang ekstremis “membenci orang Arab dan Muslim tanpa kecuali, tidak menghormati negara atau kedaulatan mereka, dan tidak akan melewatkan kesempatan untuk melemahkan mereka.”
Al-Rishq mengungkapkan bahwa pada pekan-pekan pertama perang, sebuah gambar muncul tercetak pada seragam beberapa tentara pendudukan, yang menggambarkan visi Netanyahu tentang perbatasan negara pendudukan.
Ia menekankan bahwa entitas Zionis bersifat ekspansionis dalam keyakinan dan ideologi pendiriannya, dengan mendesak negara-negara Arab, terutama yang berbatasan dengan Israel, untuk mengakui kenyataan tersebut.
“Menghadapi pendudukan, yang memungkinkan dan paling mendesak yang harus dilakukan oleh bangsa Arab dan Muslim sebelum terlambat, dan sebelum pendudukan memaksakan realitas militer dan politik baru, adalah melawannya,” ujar Al-Rishq.
Baca Juga: Tentara Zionis Bongkar 13 Fasilitas di Timur Yerusalem
Al-Rishq memperingatkan bahwa pendudukan mengandalkan proyek “pecah belah dan kuasai.”
“Jika Gaza dibiarkan sendiri hari ini, ketakutan terbesar kami adalah hati kami akan berdarah besok di kota Arab atau Islam lain yang rakyatnya akan berkata, kami dimakan pada hari Gaza dimakan,” tegasnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Kecam Pernyataan Netanyahu tentang Israel Raya