Gaza, MINA – Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, pada Ahad (7/9) malam mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima proposal gencatan senjaa baru dari Amerika melalui para mediator.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas menyatakan menyambut baik setiap inisiatif nyata yang berkontribusi untuk mengakhiri agresi yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina. Almayadeen melaporkan.
Hamas menyatakan kesiapannya untuk segera bergabung dalam negosiasi guna mencapai kesepakatan komprehensif yang mencakup: pembebasan semua tahanan di kedua belah pihak, deklarasi yang jelas tentang berakhirnya perang, penarikan penuh Israel dari Jalur Gaza.
Pembentukan komite independen Palestina untuk mengelola Gaza segera mulai bekerja.
Baca Juga: Taktik Baru Al-Qassam Jadikan Tentara Israel Seperti Bebek di Lapangan Tembak
Hamas juga menuntut jaminan yang jelas untuk memastikan bahwa Israel mematuhi semua komitmen, dengan mengutip perjanjian-perjanjian sebelumnya yang telah diingkari.
Hamas menegaskan, mereka telah menyetujui proposal AS yang dimediasi oleh para mediator di Kairo pada 18 Agustus 2025, tetapi Israel gagal menanggapi dan malah meningkatkan kebijakan pembantaian dan pembersihan etnisnya.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada Ahad malam di akun Truth Social miliknya bahwa Israel telah menerima proposal tersebut dan mendesak Hamas untuk menerima.
“Semua orang ingin para sandera pulang. Semua orang ingin perang ini berakhir! Israel telah menerima persyaratan saya. Sudah saatnya Hamas juga menerima. Saya telah memperingatkan Hamas tentang konsekuensi jika tidak menerima. Ini peringatan terakhir saya, tidak akan ada peringatan lain!” ujarnya.
Baca Juga: Hamas: Upaya Pembunuhan Tidak Akan Hentikan Perlawanan Palestina
Menurut Channel 12 Israel, Trump menyampaikan proposal baru melalui utusannya, Steve Witkoff, melewati mediator yang biasa, yaitu Qatar dan Mesir.
Rencana yang dilaporkan mencakup pembebasan semua tawanan Israel, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, pada hari pertama kesepakatan dengan imbalan pembebasan ratusan tahanan Palestina yang menjalani hukuman panjang.
Proposal tersebut juga mencakup penghentian operasi militer Israel di Kota Gaza, dan pembukaan jalur negosiasi di bawah pengawasan langsung Trump untuk mencapai akhir perang secara permanen.
Trump menekankan bahwa Hamas harus “mempercayai Presiden Amerika” agar kesepakatan tersebut berhasil, membingkai pesannya sebagai peringatan terakhir bagi gerakan Palestina.
Baca Juga: PBB: 1 Juta Warga Kota Gaza yang Diusir Tidak Punya Tujuan yang Aman
Sementara itu, Hamas menekankan mereka akan terus berkomunikasi dengan para mediator dengan harapan dapat mengembangkan inisiatif-inisiatif tersebut menjadi kesepakatan komprehensif, yang mencerminkan aspirasi rakyat Palestina dan mengakhiri agresi di Gaza.
Hamas terus menunjukkan fleksibilitas tertinggi dalam negosiasi sementara Israel, menghalangi semua perjanjian dan perundingan untuk menimbulkan lebih banyak kekacauan di Gaza.
Beberapa hari yang lalu, Perlawanan Palestina mengumumkan bahwa mereka masih menunggu tanggapan rezim Israel terhadap proposal yang diajukan oleh mediator pada tanggal 18 Agustus. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syaikh Ali Al-Qaradaghi: Membela Gaza Hari Ini Adalah Menjaga Masa Depan Umat