Gaza, MINA – Dalam proses pengumpulan intelijen, kelompok perlawanan Palestina, Hamas mengumpulkan berkas lengkap mengenai lebih dari 2.000 anggota Angkatan Udara Zionis Israel, yang diberi judul “Sebagai balas dendam atas para pembunuh anak-anak Gaza.”
Nama lengkap, pangkalan atau unit, nomor ID, nomor telepon seluler, alamat email, akun media sosial, nama anggota keluarga, kata sandi, plat nomor kendaraan, nomor kartu kredit, dan informasi rekening bank semuanya disertakan dalam setiap laporan yang berhasil dikumpulkan Hamas, Al Mayadeen melaporkan pada Senin (22/7).
Berkas-berkas tersebut, yang panjangnya bervariasi hingga lebih dari 200 halaman, baru-baru ini dipublikasikan sekali lagi dan diberikan kepada tim reporter investigasi internasional yang dipimpin oleh Paper Trail Media bekerja sama dengan media Jerman Die Zeit dan ZDF, media Austria Der Standard dan surat kabar Israel Haaretz.
Menurut sejumlah ahli yang berbicara dengan kelompok jurnalis investigasi, hal itu menggambarkan bagaimana kegagalan berbagai entitas Israel dalam menegakkan standar keamanan siber telah memungkinkan Hamas memperoleh informasi yang dapat membuat ribuan pemukim ilegal Israel terpapar berbagai ancaman.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
“Termasuk doxing, balas dendam, penganiayaan, menjadi target pengawasan intelijen tingkat lanjut, dan paparan ancaman hukum di luar negeri,” kata para ahli.
Tahun lalu, menyusul meningkatnya serangan siber terhadap situs web pendudukan Israel, Ronen Bar, kepala badan keamanan pendudukan Israel Shin Bet mengonfirmasi bahwa Tel Aviv sedang mengembangkan sistem “kubah besi siber global” bekerja sama dengan sejumlah negara untuk mengidentifikasi “ancaman” menggunakan kecerdasan buatan (AI).[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka