Gaza, MINA – Gerakan Perlawanan Palestina Hamas mengutuk keras agresi penjajah Israel ke Suriah dalam beberapa hari terakhir dan menyebutnya sebagai serangan biadab terhadap fasilitas umum dan properti milik warga.
Musuh Zionis, menurut Hamas, terus melakukan kejahatannya terhadap rakyat di wilayah tersebut untuk menaklukkan mereka dan memaksakan persamaan penjajahannya terhadap mereka. Dikutip dari Quds Press, Rabu (11/12).
Setelah faksi-faksi oposisi Suriah menggulingkan rezim sebelumnya, Ahad (8/12) yang lalu, pasukan penjajah memperluas pendudukan mereka di Dataran Tinggi Golan dan menembus ke zona penyangga.
Mereka mengumumkan batalnya perjanjian 1974, yang menjadi dasar pembentukan wilayah ini.
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan
Pasukan pendudukan Israel juga mengumumkan pengerahan pasukan besar ke perbatasan untuk mencegah oposisi Suriah mencapainya, dan membenarkan batalnya perjanjian 1974, dengan penarikan tentara Suriah dari posisinya.
Pasukan penjajah telah menyerang lebih dari 250 target di dalam wilayah Suriah sejak jatuhnya rezim Bashar al-Assad, termasuk pangkalan militer, jet tempur dan sistem rudal, dalam salah satu operasi ofensif terbesar dalam sejarah angkatan udara penjajah.
Sementara itu, Kepala Gerakan Perlawanan Islam, Hamas, Khaled Meshaal mengatakan bahwa rakyat Suriah telah menunjukkan tekad yang luar biasa untuk mewujudkan aspirasi mereka.
Ia mengucapkan selamat kepada rakyat Suriah yang hebat atas keberhasilan mereka dalam revolusi mereka melawan tirani dan ketidakadilan, dan mereka layak mendapatkan pencapaian besar ini.
Baca Juga: Media Ibrani: Netanyahu Hadir di Pengadilan Atas Tuduhan Korupsi
”Mengingat tekad, pengorbanan, kesabaran, dan desakan yang luar biasa untuk mencapai aspirasi mereka untuk kebebasan, keadilan, dan kehidupan yang layak,” katanya dalam sebuah wawancara dengan Al Arabiya TV, pada Selasa (11/12). []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sayangkan Terbunuhnya Pejuang Perlawanan di Tepi Barat, Serukan Faksi Palestina Bersatu