Gaza, MINA – Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, melalui sambungan telepon berbicara dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov membahas perkembangan terakhir di kota Yerusalem dan Jalur Gaza, serta upaya politik yang dilakukan untuk menghentikan pelanggaran Israel terhadap Masjid Al-Aqsa.
Haniyeh menyatakan penghargaan atas dukungan Rusia untuk hak-hak Palestina dan penolakan terhadap manuver Israel yang sedang berlangsung di Masjid Al-Aqsa, menunjuk pada peran penting Rusia di wilayah tersebut, demikian Anadolu Agency melaporkan, Jumat (22/4).
Haniyeh menyoroti eskalasi tindakan Israel terhadap jamaah Palestina di Yerusalem dan di Masjid Al-Aqsa termasuk mencegah puluhan ribu warga Palestina ke situs suci Muslim, menyerang jamaah, mendobrak pintu dan jendela masjid, menangkap ratusan jamaah, dan menyerang wanita dan anak-anak di dalam masjid.
Haniyeh juga membahas penyerbuan pendudukan Israel terhadap kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki, dan pembunuhan yang disengaja terhadap banyak warga Palestina, pengepungan kamp, penyerbuan kota dan desa Tepi Barat dan pengeboman daerah pemukiman di Jalur Gaza.
Baca Juga: Hamas Tegaskan, Tak Ada Lagi Pertukaran Tawanan Israel Kecuali Perang di Gaza Berakhir
Dia meminta Rusia untuk berperan dalam mengekang agresi ini dan mencegah Israel mengubah karakter historis dan religius Masjid Al-Aqsha dan tempat-tempat suci Islam dan Kristen di Yerusalem.
Sementara itu, Lavrov menegaskan apresiasinya terhadap rakyat Palestina dan perjuangan mereka.
“Posisi kami tegas dalam masalah ini, karena kami selalu berada di pihak rakyat Palestina dalam hak mereka untuk menentukan nasib sendiri dan hak untuk mendirikan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya,” katanya.
Dia mengecam penggunaan kekuatan berlebihan pendudukan Israel terhadap warga sipil, menekankan perlunya membalikkan praktik-praktik ini.(T/R5/P1)
Baca Juga: Hamas: Rakyat Palestina Tak Akan Kibarkan Bendera Putih
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Makin Terisolasi di Tengah Penurunan Jumlah Penerbangan