Gaza, MINA – Gerakan Perlawanan Islam Hamas meminta Liga Negara-negara Arab untuk menolak menghadiri konferensi tentang Palestina di Manama, Bahrain, pekan depan, yang diprakarsai AS.
Juru bicara Hamas Hazem Qassem meminta semua pihak yang berpartisipasi dan negara-negara Arab untuk “menahan diri dari menghadiri konferensi Bahrain, yang terutama ditujukan untuk melewati proyek likuidasi masalah Palestina.” Ujarnya pada laman Quds Press, Selasa (18/6).
Dia menambahkan bahwa konferensi itu hanya akan “mendorong pendudukan Israel untuk melanjutkan agresi terhadap rakyat Palestina.”
Apalagi jika dihadiri delegasi Israel, yang ini mengkonfirmasi layanan lokakarya untuk pendudukan dan rencananya.
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan
Sementara pihak otoritas Palestina di Ramallah telah menolak prakarsa AS tersebut, karena pemerintahan Trump dipandang sudah tidak layak memprakarsai pertemuan, pasca penempatan kedubesnya di Yerusalem.
Walau Washington mengatakan tidak akan mengundang Israel, tapi Netanyahu bersikeras untuk mengirim partisipannya.
Konferensi “Sejahtera untuk Perdamaian”, yang akan diadakan di Manama, Bahrain pada tanggal 25-26 Juni, diminta oleh Washington untuk membahas aspek ekonomi dari “perjanjian abad ini”.
“Deal of the Century”, merupakan sebuah rencana penyelesaian yang disiapkan oleh administrasi Presiden AS Donald Trump.
Baca Juga: Media Ibrani: Netanyahu Hadir di Pengadilan Atas Tuduhan Korupsi
Perjanjian abad ini dilaporkan berdasarkan pada pemaksaan Palestina untuk membuat konsesi yang tidak adil dalam mendukung Israel, termasuk status kota Yerusalem yang diduduki, dan hak pengembalian pengungsi. Laporan Quds Press menambahkan. (T/RS2/P2).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sayangkan Terbunuhnya Pejuang Perlawanan di Tepi Barat, Serukan Faksi Palestina Bersatu