Gaza, 7 Dhulhijjah 1436/21 September 2015 (MINA) – Gerakan perlawanan Palestina, Hamas mengadakan pembicaraan dengan pihak Mesir, Ahad (20/9), untuk menghentikan upaya militer Mesir membanjiri wilayah perbatasan antara Jalur Gaza dan Semenanjung Sinai.
Pekan lalu, tentara Mesir mulai membanjiri daerah itu dengan air laut untuk menghancurkan jaringan terowongan bawah tanah antara wilayah Palestina dan wilayah bergolak Semenanjung Sinai.
“Kami tengah melakukan kontak resmi dengan Kairo untuk menghentikan langkaini,” kata juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri dalam pernyataannya, demikian Middle East Monitor (MEMO) melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dia juga mengatakan, langkah Mesir merupakan ancaman utama terhadap air bawah tanah dan rumah-rumah di wilayah Palestina. “Kami berharap [Mesir] akan menerima permintaan kami untuk menghentikan langkah-langkah yang sempat ditolak,” tambah Abu Zuhri.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Kantor Berita Turki Anadolu Agency belum mendapatkan komentar dari pihak berwenang Mesir pada laporan Hamas tersebut.
Dia juga mengatakan, langkah Mesir merupakan ancaman besar bagi air tanah dan rumah-rumah penduduk di Palestina. “Kami berharap bahwa Mesir akan menerima permintaan kami menghentikan langkah-langkah untuk ditolak,” tambah Abu Zuhri. Anadolu Agency tidak bisa mendapatkan komentar dari pihak berwenang Mesir pada laporan itu.
Sejak diblokade Israel 2007 lalu, Jalur Gaza menggunakan jaringan terowongan di perbatasab dengan Semenanjung Sinai Mesir untuk mengirimkan pasokan bahan makanan pokok yang sangat dibutuhkan.
Sejak militer Mesir mengkudeta Presiden Mesir yang sah Muhammad Mursi, 2013 lalu, Pihak Pemerintah Mesir telah melakukan operasi penutupan terowongan di sepanjang perbatasan dengan Gaza. Mesir mengklaim, terowongan digunakan dalam kegiatan militan di wilayah Sinai.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Tahun 2014 lalu, pemerintah Mesir mulai membangun zona penyangga di Kota Rafah, Sinai Utara, di sepanjang perbatasan dengan Gaza menyusul serentetan serangan militan terhadap militer dan pihak keamanan. (T/P002/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza