Gaza, 1 Syawal 1435/28 Juli 2014 (MINA) – Gerakan perlawanan Palestina Hamas meminta pemerintah Mesir segera membuka pintu perlintasan Rafah agar lalu lintas relawan dan konvoi bantuan kemanusiaan segera masuk Gaza.
Fawzi Barhoum, juru bicara Hamas di Gaza, Ahad malam, menyerukan Mesir membuka terminal perbatasan tanpa penundaan lebih lanjut mengingat pembantaian Zionis Israel terus berlangsung hingga kini.
Barhoum juga mengundang konvoi-konvoi bantuan kemanusiaan lainnya untuk menembus blokade terhadap Jalur Gaza yang diberlakukan Zionis Israel sejak 2007 lalu, Palestinian Information Center (PIC) melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Menurut pemantauan Koreponden MINA di Gaza, pintu perbatasan Rafah dibuka satu arah untuk membantu pemindahan korban luka warga Gaza ke rumah sakit-rumah sakit Mesir dan pemegang paspor Mesir serta warga negara asing yang akan meninggalkan Gaza.
Baca Juga: Aktivis Israel Gelar Protes Tuntut Diakhirinya Genosida di Gaza
Saat ini, perlintasan Rafah menjadi akses satu-satunya warga Gaza menuju dunia luar sejak Zionis Israel memblokade daerah kantong pantai itu pertengahan 2007 lalu.
Pertengahan 2013, Mesir mulai menutup pintu perbatasan Rafah dan hanya membukanya di waktu-waktu terbatas saja serta bagi kasus-kasus khusus saja.
Mesir di bawah pemerintahan presiden baru Abdul Fattah al-Sisi telah menutup perbatasan dengan Gaza dan membuka hanya sebagian dan terpisah untuk perjalanan non-warga Gaza juga mengizinkan beberapa warga Gaza yang terluka untuk mendapatkan pengobatan di luar Jalur terkepung itu.
Akses yang berbatasan dengan Mesir itu seringkali menjadi permasalahan sendiri karena otoritas Mesir memberlakukan pemeriksaan ketat terhadap setiap orang yang akan keluar atau pun masuk ke Gaza, seiring memburuknya kondisi keamanan di Sinai, utara Mesir.(T/P02/P04)
Baca Juga: Pemimpin Oposisi Israel Desak Gencatan Senjata di Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: 50.000 Jamaah Palestina Shalat Jumat di Masjidil Aqsa