Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hamas: Negosiasi dengan Israel Sia-Sia jika Kelaparan dan Genosida Tetap Berlanjut

sri astuti Editor : Arif R - 3 jam yang lalu

3 jam yang lalu

6 Views

Khalil al-Hayya, Wakil Kepala Biro Politik Hamas. (Foto: Press TV)

Gaza, MINA -Khalil al-Hayya, Wakil Kepala Biro Politik Hamas di Gaza, pada Ahad (27/7) mengatakan bahwa tidak ada lagi pembenaran untuk melanjutkan negosiasi dengan Israel, sementara genosida terhadap Gaza berlanjut dan warga sipil kehilangan kebutuhan dasar mereka.

“Tidak ada gunanya melanjutkan negosiasi di bawah pengepungan, genosida, dan kelaparan yang dialami anak-anak dan perempuan kami di Jalur Gaza,” kata al-Hayya. Middle East Eye melaporkan.

Ia menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah pernyataan video beberapa hari setelah Israel menarik tim negosiasinya dari Doha dengan alasan “konsultasi lebih lanjut”, meskipun Hamas telah mengeluarkan tanggapan konstruktif terhadap kerangka gencatan senjata terbaru.

Al Hayya mengatakan Hamas telah menunjukkan “segala fleksibilitas yang memungkinkan dan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip rakyat kami” selama perundingan tidak langsung. Ia mengatakan “kemajuan yang jelas” telah dicapai selama putaran negosiasi terakhir dan bahwa Hamas telah menerima elemen-elemen kunci yang diusulkan oleh para mediator.

Baca Juga: Ratusan Rabbi Yahudi Desak Israel Hentikan Penggunaan Kelaparan sebagai Senjata di Gaza

“Pada putaran negosiasi terakhir, kami sepakat dengan apa yang ditawarkan mediator terkait penarikan pasukan, tahanan, dan bantuan,” ujarnya.

“Kami terkejut dengan penarikan pasukan pendudukan dari negosiasi dan keselarasannya dengan utusan AS Steve Witkoff,” tambahnya.

“Penarikan pasukan pendudukan dari putaran negosiasi merupakan langkah transparan yang bertujuan membuang-buang waktu dan menyebabkan lebih banyak genosida,” tambah al-Hayya.

Ia mengatakan, Hamas telah menanggapi para mediator di setiap tahap dan menegaskan kembali bahwa mereka telah menggunakan semua alat dan hubungannya selama 22 bulan untuk menghentikan agresi terhadap rakyat Gaza.

Baca Juga: Pendudukan Israel Larang Mufti Palestina Masuk Masjid Al-Aqsa

Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya kemarahan internasional atas memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza, di mana badan-badan bantuan mengatakan kondisi seperti kelaparan telah terjadi di beberapa wilayah.

Setidaknya 127 warga Palestina, termasuk lebih dari 85 anak-anak, telah meninggal karena kelaparan sejak blokade Israel dilanjutkan pada bulan Maret, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Lebih dari 1.121 warga Palestina syahid saat mencari bantuan di lokasi-lokasi distribusi yang dioperasikan oleh tentara Israel dan kontraktor keamanan AS. []

 

Baca Juga: Tolak Kembali Bertempur di Gaza, Tiga Tentara Israel Dipecat dan Dipenjara

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda