Hamas: Normalisasi dengan Israel Tidak Layak Bagi Sejarah Sudan

Yerusalem, MINA – Gerakan Perlawanan Islam, , pada Jumat (23/10) mengecam normalisasi hubungan -Israel. Hamas menggambarkan langkah tersebut sebagai penghinaan dan tindakan tercela, yang tidak sesuai dengan status dan sejarah Sudan.

“Rakyat Palestina yang heroik, bersama dengan semua rakyat Arab dan negara-negara Islam, juga orang-orang di dunia, menerima berita tentang persetujuan pemerintah Sudan atas normalisasi hubungan dengan musuh Zionis dengan keterkejutan, dam kecaman-kecaman yang besar,” ungkap Hamas, seperti dikutip dari Shehab News Agency.

Hamas menegaskan, gerakannya mengungkapkan kecaman, kemarahan, dan rasa jijik pada normalisasi yang sangat memalukan tersebut yang tidak sesuai dengan rakyat Sudan, sejarahnya, statusnya dan perannya sebagai negara dalam yang mendukung Palestina, perjuangan dan perlawanannya.

Gerakan tersebut menyerukan kepada rakyat Sudan yang heroik untuk menolak perjanjian yang memalukan itu, yang tidak akan membawa Sudan pada stabilitas atau terobosan seperti yang mereka klaim, melainkan akan membawa Sudan ke arah kerugian.

“Normalisasi akan mengarah pada dominasi pendudukan Zionis atas kemampuan rakyat dan bangsa kita, dan itu merupakan terobosan dan pukulan bagi kepentingan bangsa,” jelas Hamas.

Hamas juga menyerukan kepada orang-orang terdahulu Sudan untuk melawan semua bentuk normalisasi, dan tidak menerima hubungan apapun dengan musuh kriminal tersebut (Israel- red), apapun bentuknya.

“Kami tidak akan terseret seperti yang telah dilakukan beberapa rezim, dan rakyat bangsa kami akan tetap bersemangat berjuang untuk Palestina, Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa,” seru Hamas. (T/R12/P2)

Mi’raj News Agency (MINA).

Wartawan: Habib Hizbullah

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.