Al-Quds, 26 Dzulhijjah 1435 H/20 Oktober 2014 M (MINA) – Gerakan Mujahiddin Hamas menegaskan, rakyat Palestina tidak akan berpangku tangan menyaksikan pelanggaran Israel terhadap Masjid Al-Aqsha dan akan bangkit untuk mempertahankannya.
Pernyataan ini muncul lewat siaran pers yang dikeluarkan Hamas, Ahad saat memperingati 24 tahun pembantaian Aqsha pada 1990 silam, demikian laporan Palestine.info seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.
Hamas menyatakan, Masjid Aqsa dengan halamannya, tempat dan dinding hanya milik umat Islam dan akan tetap menjadi hak murni kaum Muslimin.
Hamas meminta Pemerintah Persatuan Palestina untuk memikul tanggung jawab bagi Al-Quds dan Masjid Aqsha serta mengadopsi strategi nasional untuk melindunginya.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Hamas juga mendesak penduduk asli Palestina di Al-Quds untuk selalu meningkatkan upaya mereka dalam membela Masjid Al Aqsha, dan tetap teguh menghadapi pendudukan serta menuntut hak dan tanah mereka.
Sebelumnya, polisi Israel pada Sabtu malam menyerang secara fisik warga Palestina dan menahan empat pemuda dalam serangan di lingkungan Gerbang al-Silsila dekat Masjid Al-Aqsha.
Polisi Israel menembakkan granat gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan pemuda Palestina yang menjaga kawasan tersebut.
Selama koflik, sekelompok polisi menyerbu lingkungan keluarga Asila, menyerang beberapa warga dan menculik Mohamed Sharha dan dua anggota keluarganya, salah satunya bernama Hamza Khalaf.
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Sharha mengatakan, polisi bergilir mengarahkan pukulan kepada Hamza Khalaf dan menyebabkan dia cedera pada bagian kepala sebelum menahannya. (T/P011/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat