Teheran, MINA – Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh mengatakan pada hari Selasa (19/1), Perlawanan Palestina terhadap pendudukan Israel tidak akan tunduk pada upaya pemerasan dan penjajahan.
Berbicara di sebuah konferensi yang diadakan di Teheran pada peringatan 12 tahun serangan Israel di Gaza yang dilakukan pada tahun 2008/9, Haniyeh menekankan bahwa perkembangan politik, termasuk apa yang disebut “kesepakatan abad ini,” rencana aneksasi Israel dan normalisasi Arab dengan Israel menjadi ancaman tidak hanya bagi Palestina tetapi juga bagi seluruh wilayah dan dunia Arab, MEMO melaporkan.
“Beberapa negara di kawasan itu sedang dikepung, terutama di antaranya Iran, untuk memutus jalur suplai bagi perlawanan di Palestina,” ujar Haniyeh.
Kepala Hamas itu menyerukan untuk menyetujui visi strategis yang matang atas dasar persatuan Palestina, komitmen terhadap keoentingan nasional, dan tidak mengakui pendudukan Israel.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Dia menegaskan kembali perlunya membentuk blok yang solid dalam skala regional untuk memberikan dukungan yang diperlukan guna memperkuat pertahanan rakyat Palestina.
Pada saat yang sama, dia memuji komunitas Palestina, Muslim di Eropa dan Amerika Latin atas peran mereka dalam meningkatkan kesadaran publik terhadap normalisasi dan menyerukan boikot terhadap hubungan apa pun dengan pendudukan Israel.
“Penting untuk terbuka bagi orang-orang bebas di dunia yang menolak intimidasi Amerika dan normalisasi dengan pendudukan Israel. Ada beberapa perkembangan positif yang terjadi di banyak sektor dan komponen di Eropa dan Amerika,” ujarnya. (T/R7/P2)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon